Penyuluh Agama Kemenag Maros Wujudkan Ekoteologi Di Puncak Banga

Kontributor

Simbang, (Kemenag Maros)-Penyuluh agama Kemenag Maros menerjemahkan
program prioritas ekoteologi Menteri Agama (Menag) di objek wisata Puncak
Banga, Desa Sambueja, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros.
Kegiatan pada Jumat, (11/7/2025) yang berkonsep merawat bumi
sebagai tanggung jawab spiritual, diisi dengan aksi nyata berupa penanaman bibit
pohon Matoa dan kemah kerukunan.
Kegiatan yang melibatkan penyuluh agama Islam dan Kristen
ini, dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Maros, Kepala
Seksi Bimas, Camat Simbang, Wakapolsek Simbang, Perwakilan Danramil serta perwakilan
tiga pemerintah desa setempat.
Kakankemenag Maros H. Muhammad, saat membuka kegiatan
mengungkapkan bahwa ekoteologi merupakan ajaran semua agama. “Jadi,
melestarikan lingkungan itu bukan hanya dalam agama Islam saja, dalam Katolik,
Kristen m, Hindu, Budha, Konghucu juga ada ajaran menjaga alam,” ungkap
Kakankemenag Muhammad.
Ekoteologi, berdasarkan konsep Menag Prof. Nasaruddin Umar, merupakan
jembatan antara spiritualitas dan ekologi, yang menempatkan alam semesta sebagai
tanda-tanda kebesaran Tuhan yang harus dibaca, dipahami dan dijaga sebagaimana umat
beragama mempelajari ayat-ayat suci dalam kitab.
Konsep ini menawarkan solusi tentang cara pandang: dari alam
sebagai objek eksploitatif menjadi entitas terlindungi sebagai wujud ibadah.
Bahwa menjaga lingkungan, bukan hanya kebutuhan praktis, tapi ekspresi keimanan
umat beragama.
Terhadap keberagaman di masyarakat, Kakankemenag Muhammad
berpesan kepada para penyuluh agama, “isu-isu keagamaan harus dikelola dengan
baik.
“Salah satu pilar kerukunan, yakni pengakuan terhadap keberadaan
semua agama dan ajaran lokal. Mereka tetap eksis, sebagai permata bagi
kebhinekaan.”
Selanjutnya, kegiatan berlanjut dengan penanaman bibit pohon
Matoa di Puncak Banga. Camat Simbang, Baharuddin, selaku tuan rumah mengawali, kemudian
Kakankemenag H. Muhammad, Kepala Seksi Bimas H. Ramli, para Forkopincam, Kepala
Desa Sambueja, Ketua IPARI dan Kepala KUA Simbang, menanam bibit pohon Matoa.
Sebelumnya, Camat Simbang, Baharuddin, dalam sambutannya berharap
kegiatan penyuluh agama ini, menjadi momentum penting bagi perkembangan Puncak
Banga menjadi destinasi wisata. “Di Simbang, di Sambu Eja ada Bogor-Bogor kecil,”
ucap Baharuddin.
Setelah penanaman bibit pohon dan sebelum petang, acara berlanjut dengan sesi dialog kerukunan. Kepala Seksi Bimas, H. Ramli, memandu forum yang berlangsung di tengah deretan tenda berbentuk setengah lingkaran di kawasan Puncak Banga.