Daerah

Penyuluh KUA Dua Boccoe Ikuti Orientasi Dan Bimtek Penyuluh Agama Bersama Ka. Kanwil Kemenag Sulsel

Foto Kontributor
Humas Bone

Kontributor

Kamis, 17 Juli 2025
...

Watampone (Kemenag Bone) – Sebanyak 237 penyuluh agama se-Kabupaten Bone, termasuk 11 penyuluh dari KUA Dua Boccoe, mengikuti kegiatan Orientasi dan Bimbingan Teknis Tugas dan Fungsi Penyuluh Agama yang digelar di Gedung Kantor KUA Tanete Riattang Barat, Rabu, 16 Juli 2026. Kegiatan strategis ini diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (PW. IPARI) Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Pengurus Daerah (PD) IPARI Bone. Acara ini juga menghadirkan berbagai tokoh penting, termasuk Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Dr. Ali Yafid, sebagai penutup kegiatan, serta Kepala Kemenag Bone, Abd. Rafik, yang membuka acara secara resmi.

Ketua PD. IPARI Bone, Bapak Jumandar, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada PW. IPARI Sulawesi Selatan atas sinergi dan dukungan dalam menyukseskan kegiatan ini. Ia juga menegaskan pentingnya kegiatan ini dalam memperkuat kapasitas penyuluh sebagai ujung tombak Kementerian Agama di tengah masyarakat. Dalam sambutannya, Ketua PW. IPARI menyampaikan bahwa IPARI merupakan organisasi profesi yang berdiri atas dasar KMA No. 8 Tahun 1998 dan telah dilantik langsung oleh Menteri Agama RI. Ia menekankan pentingnya pelaksanaan Asta Prosta dan Asta Aksi, serta penguatan peran penyuluh dalam mendukung program-program Kemenag, khususnya terkait isu-isu strategis seperti moderasi beragama dan ekoteologi.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua IPARI Wilayah, Dr. Usman Ahmad, Kepala Kemenag Bone Abd. Rafik, Plt. Kasi Bimas Islam H. Muh Rafid As’ad beserta staf, Ketua PD. IPARI Bone Jumandar, dan Kepala KUA Tanete Riattang Barat, Abd. Wahid. Dalam sambutannya, Kepala Kemenag Bone menyampaikan bahwa profesi penyuluh merupakan bentuk perjuangan. “Penyuluh adalah pejuang di medan dakwah Kementerian Agama dan tempat kita mencari nafkah. Pekerjaan ini tampak sederhana, tetapi jangan disederhanakan,” ungkapnya. Ia mengingatkan bahwa penyuluh harus disiplin, taat, patuh, dan loyal terhadap tugas, sesuai dengan sistem yang berlaku dan berdasarkan KMA No. 516 Tahun 2003 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Agama.

Plt. Kasi Bimas Islam dalam arahannya menegaskan bahwa penyuluh agama memiliki tanggung jawab besar dalam membimbing, menyuluh, dan mengembangkan program-program keagamaan di masyarakat. Selain itu, penyuluh berperan sebagai komunikator, informator, edukator, dan fasilitator dalam penyampaian pesan-pesan agama yang sejuk dan moderat. Kegiatan ini juga membahas penerapan sistem e-kinerja berdasarkan SKP BKN bagi penyuluh agama dari kalangan PPPK maupun CPNS.

Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan, Dr. Ali Yafid, dalam penutupan acara menyampaikan pesan penting bagi seluruh penyuluh untuk fokus dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi sesuai 8 Program Prioritas Kemenag atau Asta Protas Kemenag Berdampak tahun 2025–2029. Delapan program tersebut meliputi: peningkatan kerukunan dan cinta kemanusiaan, penguatan ekoteologi, layanan keagamaan berdampak, pendidikan unggul dan ramah, pemberdayaan pesantren, pemberdayaan ekonomi umat, sukses haji, dan digitalisasi tata kelola. Ia juga mengingatkan pentingnya memahami visi dan misi Kemenag RI sebagaimana termaktub dalam PMA No. 18 Tahun 2020 yang berorientasi pada pembangunan masyarakat yang saleh, moderat, cerdas, dan unggul demi mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat dan berkarakter.

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi para penyuluh agama dalam meningkatkan kapasitas, profesionalisme, dan komitmen untuk terus menjadi garda terdepan dalam membina kehidupan beragama yang harmonis, inklusif, dan berkelanjutan di tengah masyarakat. (Ashar/Ahdi)

Editor: Andi Baly
Tag: #KUA

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default