Daerah

Ponpes Imamus Sunnah Bantaeng Gelar Wisuda, Pimpinan Pondok: Semua Akan Jadi Amal Jariyah

Foto Kontributor
Humas Bantaeng

Kontributor

Rabu, 25 Juni 2025
...

Gantarangkeke (Kemenag Bantaeng) - Pondok Pesantren (Ponpes) Imamus Sunnah Kabupaten Bantaeng kembali mengukir sejarah dalam perjalanannya sebagai lembaga pendidikan Islam di pelosok Desa Bajiminasa, Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng. Pada momentum wisudaa tahun ini, Ponpes tersebut resmi meluluskan santri tingkat Ula (setara SD) angkatan ke-4, serta tingkat wustha (setara Tsanawiyah) dan Ulya (setara Aliyah) angkatan ke-5.

Acara wisuda berlangsung pada Jumat (20/06) yang dihadiri oleh tokoh masyarakat, para orang tua santri, dan pemerintah setempat. Dalam sambutannya, Kepala Desa Bajiminasa, H. Basir, menyampaikan apresiasi atas perjuangan pengelola pesantren dalam membangun lembaga ini di tengah berbagai tantangan yang terjadi.

“Terima kasih kepada Pak Kiyai atas kesempatannya membangun pesantren ini di Bajiminasa. Dulu daerah ini dikenal sebagai wilayah yang cukup rawan, tapi kehadiran pesantren telah membawa perubahan sosial yang signifikan dan mulai menyatu dengan masyarakat,” ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk tak ragu memasukkan anak-anaknya ke pesantren Imamus Sunnah, demi mencetak generasi masa depan yang lebih baik. Sebagai pemerintah desa, H. Basir menyatakan kesiapannya membantu dan memfasilitasi kebutuhan pesantren sesuai dengan aturan pemerintah.

Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Imamus Sunnah, KM. Zamir, S.Pd.I., MM., dalam sambutannya menegaskan bahwa pesantren ini telah berdiri sejak 20 November 2016. Meski dengan kondisi fasilitas yang serba terbatas, namun berkat swadaya masyarakat hingga 80 persen, pembangunan fisik dan aktivitas pendidikan tetap berjalan.

“Kami memulai dari nol. Masyarakat berdonasi dengan apa saja: uang, semen, batu merah, pasir, balok bahkan rumah kayu. Alhamdulillah, kini alumni kami banyak yang melanjutkan ke perguruan tinggi atau bekerja di berbagai sektor,” terang Zamir.

Para santri di pesantren ini berasal dari berbagai daerah seperti Kalimantan, Enrekang, Kolaka, Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto, Takalar, dan Makassar. Sebagian besar santri merupakan anak yatim, piatu, atau dari keluarga tidak mampu. Pembiayaan pun sangat fleksibel, ada yang gratis, ada yang membayar seikhlasnya, bahkan hanya membawa beras.

Dalam perjalanannya, pesantren ini telah terdaftar sebagai Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Bantaeng.

Sebagai penutup, KM. Zamir mengajak seluruh pihak untuk turut berkontribusi melalui sedekah jariyah. Ia menawarkan peluang wakaf seperti membangun satu ruang kelas atau sebuah gazebo yang digunakan untuk hafalan Al-Qur’an dan tempat istirahat santri.

“Bagi siapa pun yang ingin menitipkan amal jariyah di pesantren ini, baik itu kepala desa, asisten, atau tokoh masyarakat lainnya, kami sangat terbuka. Semua ini akan menjadi warisan pahala yang terus mengalir,” pungkasnya.

Acara wisuda ditutup dengan doa bersama dan harapan besar agar Pondok Pesantren Imamus Sunnah terus menjadi mercusuar pendidikan Islam yang melahirkan generasi berilmu dan berakhlak mulia di tengah keterbatasan.

Dalam acara tersebut, turut hadir juga Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Muhyidin, SSTP mewakili Bupati Bantaeng yang turut mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas usaha dan kerja keras yang dilakukan oleh seluruh elemen, khususnya pihak Pondok Imamus Sunnah.

Selain itu hadir juga Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren H. Abd. Halim Yakub, S.Ag., MM mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng yang mana turut mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya wisuda di Pondok Imamus Sunnah Bantaeng. (MSD)

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default