Daerah

Santri, Lentera Negeri Yang Tak Pernah Padam

Foto Kontributor
Onya Hatala

Kontributor

Rabu, 22 Oktober 2025
...

Oleh : Muhammad Nasir Suddin, SS

Penulis adalah Kepala Sekolah Tingkat Ulya PPTQ An Nail Gowa dan Wakil Kepala Madrasah Bidang Humas MTsN Gowa

Di balik dinding-dinding pesantren yang sederhana, santri menata harapan dengan lantunan ayat suci dan semangat belajar yang tak pernah surut. Mereka bukan hanya pelajar, tetapi penjaga nilai yang menghidupkan ruh keilmuan dan keimanan dalam kehidupan sehari-hari.

Setiap pagi, sebelum matahari menyingsing, santri telah bersiap menyambut ilmu. Mereka memulai hari dengan shalat, dzikir, dan tilawah, menjadikan spiritualitas sebagai fondasi utama dalam menuntut ilmu dan membentuk karakter.

Dalam balutan sarung dan peci, santri membawa identitas yang khas: rendah hati, tekun, dan penuh adab. Mereka belajar bukan hanya untuk pintar, tetapi untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi umat dan bangsa.

Di pesantren, santri ditempa dengan disiplin dan kesederhanaan. Mereka terbiasa hidup dengan keterbatasan, namun kaya akan semangat dan cita-cita. Dari sinilah lahir generasi yang tangguh dan siap menghadapi tantangan zaman.

Santri tidak hanya menghafal kitab, tetapi juga menghayati makna kehidupan. Mereka belajar tentang sabar, ikhlas, dan tawakal, nilai-nilai yang menjadi bekal utama dalam mengarungi dunia yang penuh dinamika.

Ketika bangsa ini dijajah, santri tidak tinggal diam. Mereka turut berjuang, baik dengan senjata maupun dengan doa. Resolusi jihad yang digelorakan oleh KH. Hasyim Asy’ari menjadi bukti bahwa santri adalah bagian penting dari sejarah kemerdekaan Indonesia.

Peran santri dalam perjuangan bangsa tidak berhenti di masa penjajahan. Hingga kini, mereka terus berkontribusi dalam pembangunan, pendidikan, dan penguatan moral masyarakat. Santri hadir di berbagai lini kehidupan, membawa semangat perubahan yang berakar dari nilai-nilai luhur.

Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober adalah bentuk penghargaan atas dedikasi dan kontribusi santri dalam sejarah dan masa depan bangsa. Ini bukan sekadar seremoni, tetapi pengakuan bahwa santri adalah lentera yang menerangi jalan negeri.

Di era digital, santri tidak tertinggal. Mereka mulai menguasai teknologi, berdakwah melalui media sosial, dan membangun jejaring keilmuan yang luas. Santri membuktikan bahwa tradisi dan modernitas bisa berjalan beriringan.

Santri adalah wajah Islam yang damai dan inklusif. Mereka menunjukkan bahwa agama bukan penghalang kemajuan, tetapi justru pendorong peradaban. Dengan ilmu dan akhlak, santri menjadi agen perubahan yang membawa kesejukan.

Pesantren sebagai rumah besar santri terus berkembang. Dari lembaga tradisional, kini pesantren menjadi pusat pendidikan terpadu yang melahirkan ulama, akademisi, dan profesional yang berintegritas.

Santri juga menjadi penjaga budaya lokal. Mereka melestarikan tradisi, bahasa, dan kearifan yang menjadi identitas bangsa. Dalam setiap langkahnya, santri membawa semangat kebangsaan yang kuat.

Di tengah krisis moral dan disorientasi nilai, santri hadir sebagai solusi. Mereka menawarkan keteladanan, kesederhanaan, dan komitmen terhadap kebaikan. Santri adalah jawaban atas kegelisahan zaman.

Santri tidak hanya hidup untuk dirinya, tetapi untuk umat. Mereka belajar untuk memberi, bukan meminta. Dalam diamnya, santri menyusun strategi perubahan yang berdampak luas.

Generasi santri hari ini adalah harapan masa depan. Mereka harus terus didukung, difasilitasi, dan diberi ruang untuk berkembang. Karena dari mereka, akan lahir pemimpin yang berjiwa luhur dan berwawasan global.

Hari Santri adalah momentum untuk merefleksi peran kita dalam mendukung pendidikan berbasis nilai. Ini saatnya semua elemen bangsa bersinergi membangun ekosistem yang ramah bagi tumbuhnya generasi santri.

Santri bukan hanya milik pesantren, tetapi milik Indonesia. Mereka adalah representasi dari semangat kebangsaan yang berakar pada spiritualitas dan kecintaan terhadap tanah air.

Di tengah tantangan global, santri tetap menjadi lentera. Mereka menerangi jalan dengan ilmu, iman, dan amal. Lentera itu mungkin kecil, tetapi cahayanya mampu menembus gelapnya zaman.

Selama negeri ini berdiri, santri akan terus menyala. Mereka adalah cahaya yang tak pernah padam, pelita yang tak pernah redup, dan harapan yang tak pernah hilang. Santri adalah bukti bahwa bangsa ini masih memiliki ruh perjuangan yang hidup. Selamat Hari Santri Nasional 2025!!!

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default