Wajo (Kemenag Bantaeng) – Perasaan lega terpancar dari raut wajah peserta Debat Bahasa Arab Putri yang mewakili Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada perhelatan Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) 2025 yang digelar di Lapongkoda Venue, Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo.

Salah satu peserta yang mewakili Sulsel pada cabang ini ialah Dini Fahira, santriwati dari Pondok Pesantren DDI Mattoanging Bantaeng. Ia mengaku telah memberikan kemampuan terbaiknya selama lomba berlangsung.

“Setelah pertandingan, saya merasa lega telah menampilkan versi terbaik dari diri saya,” ujar Dini Fahira saat diwawancarai pada Sabtu, 4 Oktober 2025.

Meski demikian, Dini bertekad terus memaksimalkan kemampuannya untuk menuntaskan perjuangan bersama tim Debat Bahasa Arab Putri Sulawesi Selatan pada ajang bergengsi ini.

Dini, sapaan akrabnya, bertarung bersama dua peserta lainnya dari Sulsel, yakni Nur Aisya Awaliah dari Pondok Pesantren DDI Ujung Lare Parepare dan Azizah Putri Firdan dari Pondok Pesantren Al-Junaidiyah Biru Bone. Mereka bertiga sukses menuntaskan pertarungannya melawan perwakilan dari Sulawesi Barat pada Sabtu, 4 Oktober 2025.

Di sisi lain, Kepala Seksi PD Pontren Kemenag Bantaeng, H. Abd. Halim Yakub, S.Ag., M.M., sebelum lomba dimulai, mengajak seluruh keluarga besar Kemenag Bantaeng untuk mendoakan para perwakilan yang akan berjuang di MQKN 2025.

“Mari kita semua berkontribusi, minimal dengan doa dan dukungan agar acara ini berjalan sukses dan perwakilan kita meraih hasil maksimal,” ujar Halim Yakub pada Senin, 29 September 2025 lalu.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Bantaeng, H. Muh. Ahmad Jailani, S.Ag., M.A., juga memberikan apresiasi dan semangat kepada perwakilan Kabupaten Bantaeng yang menjadi bagian dari tim Debat Bahasa Arab Provinsi Sulawesi Selatan pada perhelatan MQKN/MQKI tahun ini. Ia berharap para peserta mampu menampilkan kemampuan terbaiknya dan membawa hasil yang membanggakan.

Perhelatan MQKN/MQKI 2025 resmi digelar mulai 1 hingga 7 Oktober 2025 di Sengkang, Kabupaten Wajo. Ajang ini tidak hanya diikuti peserta dari berbagai provinsi di Indonesia, tetapi juga dari sepuluh negara anggota ASEAN yang turut berpartisipasi dalam menyukseskan event internasional tersebut. (MSD)