Satu Warga, Tiga Petugas, Dan Komitmen Pelayanan Tanpa Batas Di KUA Cempa

Kontributor

Cempa (Kemenag Pinrang), - Komitmen pelayanan tanpa batas di KUA Cempa, suasana Balai Nikah KUA Kecamatan Cempa siang itu tampak tenang. Gema khutbah Jumat baru saja usai, dan perlahan seorang pemuda melangkah masuk dengan wajah ragu namun penuh harap. Ia datang seorang diri, membawa satu tujuan pasti: mencari kepastian tentang masa depannya. Jum’at (25/07/2025)
Meski hanya satu
orang yang datang, respons dari para petugas KUA Cempa tak pernah setengah
hati. Tiga petugas langsung berdiri menyambut dengan senyum tulus: Penyuluh
Agama Islam Muharram Alim Jaya, Penghulu Nasru Rahman, dan staf administrasi
Haisah. Mereka menyapa hangat, mempersilakan duduk, dan mulai membuka dokumen
yang dibutuhkan.
“Kadang yang datang
hanya satu, tapi itu cukup untuk membuktikan bahwa pelayanan kami bukan soal
jumlah, melainkan keikhlasan,” ujar Muharram, sambil membantu pemuda itu
memahami prosedur yang harus dilalui.
Tak ada antrean
panjang, tak ada keramaian. Namun yang hadir di ruangan itu adalah semangat
pelayanan tanpa batas: percakapan yang tulus, perhatian yang tak terbagi, dan
rasa nyaman karena dimengerti.
“Kita tidak pernah
tahu seberapa besar arti pelayanan itu bagi seseorang. Mungkin baginya ini
adalah langkah awal menuju hari bahagia,” tambah Nasru Rahman dengan senyum
menenangkan.
Kisah ini
sederhana, namun menyimpan makna mendalam. Di KUA Cempa, satu warga tetap
dilayani seakan seratus. Sebab bagi mereka, esensi pelayanan bukan pada
seberapa banyak yang datang, tapi seberapa tulus kita menyambut. Melayani bukan
menunggu ramai, melainkan hadir sepenuh hati bagi siapa pun yang datang—walau
hanya satu orang.
Inilah komitmen KUA Cempa: menghadirkan pelayanan yang manusiawi, penuh empati, dan tak mengenal batas jumlah. Karena setiap orang yang datang, membawa harapan yang layak untuk disambut dengan ketulusan. (Fathurking)