Semarakkan Seni Religi, Hadroh Al-Junaidiyah Bone Harumkan Nama Daerah Di MQKI 2025

Kontributor

Sengkang, (Kemenag Bone) – Tim Hadroh Pondok Pesantren Al-Junaidiyah Biru, Kabupaten Bone, berhasil meraih Juara III pada ajang Musabaqah Qira’atil Kutub Internasional (MQKI) 2025 yang digelar di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Ahad (5/10/2025).
Penampilan tim hadroh Al-Junaidiyah mendapat sorakan meriah dari penonton dan apresiasi tinggi dari dewan juri. Dengan alunan rebana yang dinamis dan lantunan suara yang harmonis, mereka berhasil menarik perhatian dan memberikan penampilan yang memukau.
Meski tampil gemilang, tim hadroh Al-Junaidiyah menghadapi tantangan dalam proses persiapan. Waktu latihan hanya dilakukan selama tiga minggu, mengingat enam personel hadroh sebelumnya mengikuti kegiatan Jambore Muslim Dunia di Jakarta. Kendati demikian, para santri tetap menunjukkan semangat tinggi untuk memberikan penampilan terbaik.
Pendamping sekaligus pembina tim hadroh, Andi Alif, menyampaikan rasa syukurnya atas capaian tersebut.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur kepada Allah SWT dan berterima kasih kepada Kementerian Agama serta keluarga besar Pondok Pesantren Al-Junaidiyah yang terus memberi dukungan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Andi Alif menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas dan performa tim hadroh di masa mendatang.
“Juara ini bukan berarti kami berpuas diri dalam tahap ini, kami akan berusaha untuk berlatih lagi menampilkan yang terbaik ke depannya untuk event-event selanjutnya,” ungkapnya.
Ia juga berharap capaian ini menjadi motivasi bagi para santri untuk terus mengembangkan potensi dan melestarikan kesenian hadroh di Kabupaten Bone.
“Mudah-mudahan ini menjadi langkah awal buat para generasi hadroh khususnya generasi hadroh yang ada di pondok pesantren Al-Junaidiyah untuk tetap terus berkarya, mengembangkan potensinya. Kami akan terus menggali potensi-potensi yang ada di pesantren untuk mengembangkan kesenian hadroh supaya kesenian hadroh di Kabupaten Bone tetap terjaga, karena pada dasarnya masih ada beberapa kabupaten yang belum bisa bergabung pada kegiatan hadroh kali ini, dikarenakan sudah tenggelamnya kegiatan hadroh itu,” jelasnya.
Prestasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pesantren lainnya untuk terus mengembangkan seni islami sebagai sarana dakwah dan pembinaan karakter santri. (Ahdi)