Sinergi Kemenag Maros Dan Baznas Bahas Penguatan Optimalisasi ZIS Umat

Kontributor

Maros (Humas Maros) - Kemenag Maros bersama Baznas dan MUI Maros menggelar Rakor penguatan optimalisasi Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) umat, Senin (6/11/2023).
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Maros, H. Muhammad, berharap sinergitas Kemenag dan Baznas semakin baik dan saling memahami.
“Saya tantang Baznas, harus maju terus jangan mundur, untuk optimalisasi pengelolaan ZIS. Ini demi pendayagunaan zakat bagi warga.
“Baznas Maros harus lebih kita kembangkan, karena banyak Baznas yang lebih baik dari kita. Lahan baru harus dikembangkan, sehingga peran kita semakin menarik dan seksi, kalau bagi-bagi gampang.
“Saya melihat Baznas yang berkembang, pengumpulan juga luar biasa. Baik dalam memetakan potensi zakat. Kalau pengelolaan jelas, maka akan lebih banyak mendapat kepercayaan masyarakat.”
Selanjutnya, Kakankemenag Maros Muhammad, menyampaikan tentang peran strategis KUA. “BWI (Badan Wakaf Indonesia) di KUA juga berperan, maka Kepala KUA harus bisa menjelaskan dengan baik kepada masyarakat. Sehingga tidak ada benturan. Di sini kinerja KUA bisa diukur.
“Lagi, masjid di kecamatan, harus diarahkan mandiri kelola UPZ. Pengelolaan dikelola sendiri untuk kemaslahatan warga.
“Semoga sinergi Kemenag dan Baznas, semakin intim layaknya hubungan suami istri.”
Ketua Baznas Maros Said Patombongi dalam pengantarnya juga mengharapkan masukan terkait masjid di kecamatan yang bisa berstatus sebagai masjid raya.
“Ada kesalahan persepsi masyarakat bahwa masjid yang di kecamatan akan diambil alih. Tidak. Hanya supaya pemerintah bisa membantu pemakmuran masjid dengan alokasi APBD. Ini menjadi bahan masukan untuk DPRD terkait penyempurnaan Perda tentang Penetapan Status Masjid Kabupaten Maros,” jelasnya.
Terkait alokasi zakat, Said Patombongi menyampaikan bahwa ada dua prioritas alokasi di Kabupaten Maros: stunting dan kemiskinan ekstrem.
“Semoga peningkatan pengumpulan zakat semakin maksimal. Bisa mendayagunakan zakat dengan baik, karena alokasi 70 persen untuk pendayagunaan dan 30 persen lain untuk konsumtif. Prioritas pada stunting dan kemiskinan ektrem.
“Terima kasih atas dukungan Kemenag dan penyuluh agama. Semoga sinergitas ini akan berdampak pada produktivitas yang lebih baik.”
Hadir juga dalam Rakor, Kepala Seksi Bimas Islam H. Ramli, Kepala Seksi PD Pontren Muhammad Yusuf Jufri, dan 14 Kepala KUA se-Kabupaten Maros.
Setelah seremoni pembukaan, Rakor kemudian berlanjut dengan sesi diskusi. (Ulya)