Sulawesi Selatan Masuk 4 Besar Akses ELIPSKI: Bukti Tingginya Minat Baca Masyarakat

Kontributor

Makassar, (Kemenag Sulsel) -- Minat baca masyarakat Sulawesi Selatan kembali menunjukkan tren positif. Berdasarkan data terbaru Kementerian Agama RI, Sulawesi Selatan tercatat sebagai salah satu dari empat provinsi dengan akses tertinggi pada menu Guest Access ELIPSKI (Elektronik Literasi Pustaka Keagamaan Islam). Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa budaya literasi di Sulsel terus tumbuh, seiring dengan berkembangnya fasilitas literasi digital yang disediakan pemerintah.
ELIPSKI merupakan inovasi digital yang dikembangkan oleh Kementerian Agama untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses literatur keagamaan Islam secara daring. Melalui platform ini, masyarakat dapat menemukan beragam koleksi digital, mulai dari naskah khutbah, buku elektronik, kumpulan doa, hingga materi bimbingan bagi muallaf. Semua konten yang tersedia bisa diakses dan diunduh secara gratis, sehingga memberikan ruang bagi siapa pun untuk memperdalam pengetahuan agama tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Kehadiran ELIPSKI tidak hanya menjadi sarana informasi, tetapi juga menjadi rujukan resmi yang terpercaya karena dikelola langsung oleh Kementerian Agama. Tampilan platform yang sederhana, akses yang mudah, serta konten yang lengkap menjadikannya sebagai salah satu terobosan penting dalam mendukung gerakan literasi digital keagamaan. Harapannya, masyarakat tidak hanya semakin melek teknologi, tetapi juga mampu meningkatkan kualitas pemahaman keagamaan dan ibadah melalui sumber bacaan yang tepat.
Kepala Bidang Urais Kanwil Kemenag Sulsel, Abdul Gaffar, menyebut bahwa pencapaian ini merupakan buah dari program prioritas Kemenag RI dalam meningkatkan literasi Islam. Digitalisasi, menurutnya, menjadi langkah strategis untuk menjangkau masyarakat luas, terutama generasi muda yang lebih akrab dengan dunia digital.
“Digitalisasi literasi Islam ini adalah bagian dari program prioritas Kemenag dalam rangka meningkatkan literasi dan minat baca masyarakat di perpustakaan Islam, termasuk yang ada di masjid-masjid. Animo masyarakat harus terus kita dorong melalui sosialisasi agar perpustakaan, baik manual maupun digital, semakin dikenal dan dimanfaatkan,” ujarnya.
Selain pemanfaatan platform digital, upaya meningkatkan minat baca masyarakat Sulsel juga didukung melalui penyediaan fasilitas literasi fisik. Tahun ini, Sulawesi Selatan mendapat bantuan dari Perpustakaan Nasional berupa 1.000 eksemplar buku untuk masing-masing dari 165 Perpustakasn Masjid, Langkah ini diharapkan dapat memperkuat tradisi literasi berbasis komunitas, khususnya di lingkungan rumah ibadah.
Menurut Abdul Gaffar, kombinasi antara akses digital melalui ELIPSKI dan ketersediaan buku fisik di perpustakaan masjid akan menjadi kekuatan ganda dalam mengembangkan budaya literasi.
“Ini adalah momentum penting untuk menumbuhkan generasi literat, baik melalui buku cetak maupun digital. Prestasi Sulsel yang masuk 4 besar akses ELIPSKI harus menjadi semangat untuk terus menghidupkan budaya membaca,” pungkasnya.
Dengan capaian ini,
Sulawesi Selatan tidak hanya tercatat sebagai provinsi dengan tingkat akses
literasi digital yang tinggi, tetapi juga menegaskan diri sebagai salah satu
daerah yang serius membangun masyarakat cerdas, religius, dan melek teknologi.
Ke depan, sinergi antara literasi digital dan perpustakaan manual diharapkan
mampu menjadi motor penggerak dalam menciptakan masyarakat yang berpengetahuan
luas serta berakhlak mulia.