Daerah

Susuri Jejak Keberadaan, Remaja Biringbulu Temukan Peta Hidup Dalam "Laa Ilaha Illallah"

Foto Kontributor
Onya Hatala

Kontributor

Sabtu, 17 Mei 2025
...

Lauwa (Kemenag Gowa) . Ditengah pencarian jati diri yang khas bagi masa remaja, Majelis Taklim Remaja Attarbiyah Lauwa menawarkan sebuah kompas yang tak lekang oleh waktu. Kamis (15/5/2025) menjadi hari dimana Penyuluh Agama Islam dari KUA Biringbulu, Harun, mengajak para remaja untuk "Menyusuri Jejak Keberadaan" mereka melalui perenungan terhadap kalimat "Laa ilaaha illallah."

Penyuluhan yang diadakan di lingkungan Campaga Beru, Kelurahan Lauwa, ini bukan hanya sekadar pertemuan rutin. Harun membimbing para remaja untuk melihat "Laa Ma'buda Illaallah" (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah) bukan hanya sebagai kalimat teologis, melainkan sebagai "peta hidup" yang memberikan arah dan makna dalam setiap langkah.

Lebih lanjut, lelaki yang kerap disapa Haji Rola ini mengajak para remaja untuk menggali pertanyaan-pertanyaan mendasar. Dari manakah kita berasal, kemanakah tujuan akhir kita, bagaimana kita menjalani kehidupan yang bermanfaat di antara keduanya. 

Ia menunjukkan bagaimana "Laa ilaaha illallah" memberikan kerangka jawaban atas pertanyaan-pertanyaan eksistensial ini, membimbing para remaja untuk menemukan identitas sejati dan tujuan yang lebih tinggi.

Penyuluhan agama ini menjadi perjalanan penemuan diri, di mana para remaja diajak untuk merenungkan bagaimana keyakinan mereka membentuk nilai-nilai, pilihan, dan tindakan mereka. Harun mengupas bagaimana "Laa ilaaha illallah" dapat menjadi sumber kekuatan dan ketenangan di tengah tekanan dan kebingungan, memberikan "peta" yang jelas dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Lebih dari sekadar menuangkan ilmu agama, kegiatan ini adalah upaya untuk memahami bagaimana keyakinan berakar dalam budaya dan membentuk pandangan dunia. Majelis Taklim Remaja Attarbiyah Lauwa menjadi tempat di mana tradisi dan modernitas bertemu, dan generasi muda mencari cara untuk menavigasi kehidupan dengan berpegang pada "peta" yang diberikan dari makna "Laa ilaaha illallah."

"Kegiatan ini sangat penting dalam memberikan pemahaman yang mendalam tentang akidah kepada generasi muda," ujar Kepala KUA Biringbulu, Muh. Ali, menekankan peran penyuluhan ini sebagai bekal berharga bagi remaja.

Penyuluhan ini diharapkan dapat membekali para remaja Biringbulu dengan "peta hidup" yang kokoh, memungkinkan mereka untuk "menyusuri jejak keberadaan" dengan penuh kesadaran dan tujuan.(MA/OH) 

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default