Barru, 30 Juli 2025 — Kumpulan Santri Asal Papua Raya (Kumsapar) Ponpes DDi Mangkoso menggelar Tabligh Akbar bertajuk "Membumikan Dakwah Anregurutta di Tanah Papua". Kegiatan ini dirangkaikan dengan peringatan Haul ke-40 AG. H. Muh. Amberi Said dan tasyakuran 40 tahun kepemimpinan AG. Prof. Dr. H. Muh. Faried Wadjedy, LC., MA., sebagai Pimpinan Umum Pondok Pesantren DDI Mangkoso.

Kegiatan yang di GOR Kampus 3 Nurul Hidayah, Bululampang ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya AG. Prof. Dr. H. Muh. Faried Wadjedy, LC., MA.; Kapolres Kabupaten Barru; Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barru atau yang mewakili; Ketua MUI Provinsi Papua, K.H. Syaiful Islam Al-Fayage; serta, Prof. Dr. Syekh Shaleh Ahmad Abdul Wahab Abdul Qawi, Wakil Dekan Fakultas Al-'Ulum Al-Islamiyyah li At-Tullab Al-Wafidin Al-Azhar Kairo.

Acara diawali dengan pembukaan, dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta Mars DDI. Ketua Panitia, Muhammad Arman, menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan, disusul dengan prosesi pelantikan pengurus baru Kumsapar masa khidmat 2025/2026 yang dipandu oleh Ustaz Ahmad Rasyid, S.Pd.I., M.Pd.

Prof. Dr. H. M. Aydi Syam, S.H.I., M.H.I., selaku pembina Kumsapar, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas semangat para santri asal Papua dalam melanjutkan perjuangan dakwah Anregurutta. “Bendera DDI semakin banyak tersebar di daerah Timur,” ujarnya.

Ketua MUI Provinsi Papua, K.H. Syaiful Islam Al-Fayage, juga memberikan sambutan. Ia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Pondok Pesantren DDI yang telah turut serta mengembangkan dakwah Islam di Tanah Papua. “Kami sangat berterima kasih sebab Pondok Pesantren DDI telah mengibarkan dakwah Islam di Tanah Papua,” ucapnya.

Sementara itu, AG. Prof. Dr. H. Muh. Faried Wadjedy dalam pandangan umumnya mengenang sosok AG. H. Muh. Amberi Said atau yang dikenal sebagai Anregurutta, sebagai figur penuh keikhlasan dalam berdakwah. “Anregurutta adalah sosok yang sangat ikhlas. Demi menghapus akidah yang salah di masyarakat, beliau rela bertahun-tahun tinggal di hutan,” ungkapnya.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan launching logo baru Kumsapar serta penyerahan cenderamata kepada para tokoh. Seluruh rangkaian acara berlangsung khidmat dan ditutup dengan doa bersama.

(fik)