Tak Mengenal Waktu, Penyuluh Agama Islam Paleteang Aktif Membimbing Santri TPQ Fathir Ba’da Magrib

Kontributor

Paleteang (Kemenag Pinrang) - Semangat pengabdian tanpa batas kembali ditunjukkan oleh Penyuluh Agama Islam KUA Revitalisasi Kecamatan Paleteang, Hj. Nursamsi, yang aktif mendampingi santri TPQ Fathir dalam kegiatan bimbingan rutin Ba’da Magrib. Rabu (20/08/2025)
Program ini menjadi salah satu upaya
nyata KUA Revitalisasi dalam membina generasi muda agar tumbuh dengan karakter
Islami sekaligus memiliki pemahaman keagamaan yang kokoh.
Meski dilaksanakan pada malam hari
setelah aktivitas seharian, Hj. Nursamsi tetap hadir dengan penuh semangat.
Dalam setiap bimbingannya, ia mengajarkan pentingnya membaca Al-Qur’an dengan
tartil, memperkuat hafalan, serta menanamkan nilai-nilai akhlak mulia sejak
dini.
“Kegiatan Ba’da Magrib ini bukan
hanya sekadar belajar membaca Al-Qur’an, tetapi juga menjadi media pembentukan
karakter Islami bagi anak-anak. Mereka adalah generasi penerus bangsa yang
harus dibekali ilmu agama sejak dini,” ujar Hj. Nursamsi.
Kehadiran penyuluh agama dalam
kegiatan tersebut mendapat apresiasi luas dari masyarakat dan para orang tua
santri. Mereka menilai pendampingan ini sangat membantu dalam mendidik
anak-anak agar semakin dekat dengan Al-Qur’an serta terbimbing dalam perilaku
sehari-hari.
Kepala KUA Kecamatan Paleteang, H. Sakir, juga memberikan penghargaan
tinggi terhadap dedikasi para penyuluh. Ia menegaskan bahwa bimbingan Ba’da
Magrib menjadi salah satu wujud nyata program KUA Revitalisasi, yang berorientasi pada peningkatan pelayanan
serta pembinaan umat di tingkat kecamatan.
“Dengan kegiatan seperti ini, kita
berharap para santri semakin mencintai Al-Qur’an dan mampu mengamalkan
nilai-nilai Islam dalam keseharian mereka. Inilah pondasi untuk melahirkan
generasi yang berilmu, berakhlak, dan berkarakter Islami,” terang H. Sakir.
Melalui program ini, TPQ Fathir
bersama penyuluh agama Islam Kecamatan Paleteang bertekad terus menumbuhkan
semangat belajar agama di kalangan anak-anak, sehingga tercipta generasi
Qur’ani yang siap membangun bangsa dengan nilai-nilai keislaman yang kuat. (Ismail)