Daerah

Tiga Profesor Hadirkan Inspirasi Global Untuk MAN Gowa

Foto Kontributor
Onya Hatala

Kontributor

Rabu, 21 Mei 2025
...

Tompobulu (Kemenag Gowa). Momentum Hari Kebangkitan Nasional ke-117 menjadi hari yang sangat istimewa bagi keluarga besar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Gowa. Dalam semangat membangkitkan pendidikan madrasah menuju kelas dunia, MAN Gowa menghadirkan tiga profesor internasional yang memberikan motivasi terbaik dan membuka cakrawala pemikiran para guru serta peserta didik.

Hadir sebagai pembicara utama, Prof. Dr. Peter John Wanner, M.A dari Tohoku University, Jepang, menyampaikan pentingnya literasi global dan pemahaman lintas budaya dalam membentuk generasi madrasah yang adaptif dan inovatif, Selasa (20)5/2025).

“Pendidikan madrasah memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada dunia jika mampu berpikir melampaui batas-batas lokal,” ungkapnya dalam sesi diskusi.

Sementara itu, Prof. Dr. Suyatno Ladiqi, M.Si dari Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia, mengangkat pentingnya kolaborasi antara madrasah dan lembaga pendidikan tinggi dalam menciptakan praktik pembelajaran terbaik. 

Ia menekankan bahwa kebangkitan madrasah tidak cukup hanya diukur dari prestasi akademik, namun juga dari karakter dan daya juang peserta didik untuk terus berkembang secara global.

Turut hadir pula Prof. Dr. Ismail Suardi Wekke, S.Ag., M.A, anggota Komite Ilmiah SEAAM, yang menyampaikan bahwa era globalisasi menuntut lembaga pendidikan seperti madrasah untuk bertransformasi secara sistemik, mulai dari manajemen, kurikulum, hingga budaya akademik yang sudah saatnya menimba ilmu tanpa batas kampung, daerah, bahkan antar negara.

Acara ini turut dihadiri oleh Sekjen Pokjawasnas Madrasah, Syamsuddin Rasyid, serta Pengawas Bina Madrasah Kabupaten Gowa, Saifuddin Hanafi yang memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif MAN Gowa menghadirkan tokoh-tokoh pendidikan dunia.

Kepala MAN Gowa, Sofyan Jukni, S.Ag, menyampaikan rasa bangganya atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kami berharap semangat Hari Kebangkitan Nasional ini menjadi titik tolak kebangkitan madrasah yang unggul, mandiri, dan berdaya saing global,” ujarnya.

Sementara itu, Wakamad Humas MAN Gowa, Muhammad Alimuddin Usman, yang memandu langsung acara ini dengan pengantar bilingual yakni bahasa Inggris dan Indonesia, mengungkapkan rasa syukurnya atas antusiasme dan keseriusan para peserta didik menyambut tamu-tamu internasional.

"We believe that when the world visits a madrasah, it’s not just a meeting—it’s a movement. A movement to rise, to learn, and to share the best of Indonesian Islamic education with the global community," tuturnya.

Ia menambahkan bahwa momen ini menjadi bukti bahwa madrasah bukan lagi sekolah pinggiran, tapi pusat pembelajaran yang terbuka dan mendunia.

Seluruh guru dan siswa MAN Gowa tampak antusias mengikuti rangkaian acara yang tidak hanya menyuguhkan materi inspiratif, tetapi juga membuka wawasan baru tentang arah pengembangan madrasah masa depan. (Alim/OH) 

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default