Wisudakan Santri, Ini Harapan Kasi PD.Pontren Bone
Watampone (Kemenag Bone) - Yayasan Bany Ahmad Al Husain yang menaungi Pondok Pesantren Syafaa’atul Qur’an Cabalu menyelenggarakan acara Tasyakuran dan Penamatan Santri dari tiga jenjang pendidikan, yaitu Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), Ta’limul Qur’an lil Aulad (TQA), dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kegiatan ini berlangsung di Aula Pondok Pesantren Syafaa’atul Qur’an pada Rabu, (25/06/2025).
Acara ini turut dihadiri oleh Plt. Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Kabupaten Bone, Salahuddin Siata, mewakili Kepala Kantor Kemenag Bone, bersama dengan jajaran staf dari Seksi Pontren.
Dalam sambutannya, Salahuddin Siata, menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan penamatan ini. Ia juga memberikan dorongan kepada pihak yayasan untuk terus berkembang dan memperluas layanan pendidikan. “Kita harus bersyukur kepada para orang tua yang dengan ikhlas menitipkan anak-anak mereka sejak usia dini untuk belajar agama di pesantren ini. Saya juga berharap ke depan, Yayasan Bany Ahmad Al Husain dapat membuka satuan pendidikan Raudhatul Athfal (RA), setingkat taman kanak-kanak, agar layanan pendidikannya semakin lengkap,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengajak para orang tua untuk tidak hanya menilai sebuah lembaga dari kelengkapan sarana dan prasarananya semata, namun juga melihat kualitas tenaga pendidiknya. “Banyak lembaga yang memiliki fasilitas lengkap, namun tidak menjamin output yang baik. Sebaliknya, kualitas guru yang baik akan menghasilkan generasi yang unggul, meski dalam keterbatasan fasilitas,” tambahnya.
Yayasan Bany Ahmad Al Husain didirikan pada tahun 2020 dan kini telah memiliki ratusan santri yang aktif belajar. Pada tahun ajaran 2024/2025 ini, yayasan meluluskan santri angkatan pertamanya sebanyak 31 santri, terdiri dari 23 santri TPQ, 4 santri TQA, dan 4 santri PAUD.
Acara berlangsung dengan khidmat dan penuh rasa syukur, menjadi momentum penting bagi yayasan dan para orang tua santri dalam mendukung pendidikan agama sejak usia dini di tengah masyarakat. (Ira/Ahdi)
