Watampone, (Kemenag Bone) — Sebanyak 13 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) MTsN 1 Bone resmi menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan tahap 1 formasi tahun 2024 dalam sebuah acara yang berlangsung di Gedung PKK Kabupaten Bone. Penyerahan SK ini menjadi momen penuh haru dan kebanggaan, baik bagi para penerima maupun instansi yang menaunginya.

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid, Wakil Bupati Bone, Bapak H. Andi Akmal Pasluddin, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone, H. Abdul Rafik, para Kepala Kantor Urusan Agama (KUA), para Kepala Madrasah, serta para pejabat dan undangan lainnya.

Sambutan pertama disampaikan oleh Wakil Bupati Bone, H. Andi Akmal Pasluddin. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya momen ini sebagai tonggak baru dalam penguatan sektor pendidikan dan pengabdian ASN di lingkungan Kementerian Agama.

“Selamat kepada seluruh saudara-saudari yang hari ini menerima SK sebagai ASN PPPK. Ini bukan sekadar pengakuan formal, tetapi juga bentuk amanah dan tanggung jawab yang besar dari negara dan masyarakat,” ujar Andi Akmal Pasluddin dengan penuh semangat.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid. Beliau mengingatkan pentingnya peran PPPK sebagai garda terdepan dalam mewujudkan kualitas pendidikan madrasah yang unggul.

“Jangan lagi bekerja selayaknya honorer, tapi bekerjalah sebagai ASN PPPK yang profesional, kompeten, dan bertanggung jawab. Pemerintah telah hadir dengan memberikan kepastian hukum dan kesejahteraan yang lebih baik. Olehnya itu, semangatlah dalam melaksanakan tugasnya,” tegas H. Ali Yafid.

Kepala MTsN 1 Bone, H. Ambo Asse, dalam keterangannya, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas pengangkatan 13 orang guru dan tenaga kependidikan dari madrasah yang dipimpinnya.

“Alhamdulillah, hari ini menjadi hari bersejarah bagi MTsN 1 Bone. Sebanyak 13 orang guru dan pegawai kami resmi menerima SK PPPK. Ini adalah bukti bahwa pengabdian mereka selama ini diakui negara, dan semoga menjadi motivasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah,” ujarnya.

Salah satu guru penerima SK, Wahyuddin, yang telah mengabdi selama lebih dari 12 tahun sebagai honorer, tak mampu menyembunyikan rasa haru dan syukurnya.

“Rasanya campur aduk, antara haru, bangga, dan bersyukur. Akhirnya setelah bertahun-tahun mengabdi, kami mendapat kepastian dan pengakuan dari negara. Insyaallah, kami akan bekerja lebih semangat dan bertanggung jawab,” tutur Guru Matematika ini dengan penuh haru.

Acara ditutup dengan penyerahan SK secara simbolis oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulsel kepada sebanyak 380 ASN PPPK dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama. Suasana hangat dan penuh semangat terasa kuat, menggambarkan harapan baru dalam perjalanan para PPPK untuk berkontribusi lebih besar dalam dunia pendidikan madrasah. (Ebah/Ahdi)