165 Perpustakaan Masjid Di Sulsel Ditetapkan Sebagai Penerima Bantuan Bacaan Bermutu 2025

Kontributor

MAKASSAR, KEMENAG SULSEL — Kabar gembira untuk masyarakat Sulawesi selatan (Sulsel). Sebanyak 165 perpustakaan masjid di wilayah ini resmi ditetapkan sebagai penerima Bantuan Bahan Bacaan Bermutu Tahun 2025 dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Masing-masing perpustakaan menerima 1.000 judul buku bermutu dan satu rak buku, sebagai upaya penguatan literasi masyarakat melalui rumah ibadah.
Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 80 Tahun 2025 tentang Penetapan Penerima Bantuan Bahan Bacaan Bermutu untuk Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan, Taman Bacaan Masyarakat, dan Perpustakaan Rumah Ibadah dalam Penguatan Literasi Masyarakat Tahun 2025.
Bantuan ini merupakan hasil kolaborasi antara Subdit Kepustakaan Islam Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, dengan Perpustakaan Nasional RI, serta dukungan penuh Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan.
Kepala Perpustakaan Nasional RI menegaskan, program ini diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas pendidikan, memperluas akses informasi, serta memperkuat budaya baca di lingkungan masyarakat, khususnya di rumah ibadah.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas bantuan ini.
“Kami menyambut baik bantuan bahan bacaan bermutu dari Perpustakaan Nasional RI ini. Kehadiran buku-buku berkualitas di masjid akan menambah semangat masyarakat untuk membaca dan belajar. Hal ini juga mendukung peran masjid sebagai pusat pemberdayaan umat dan pusat peradaban Islam yang mencerdaskan,” ujar H.Ali Yafid.
Ia juga menegaskan, bantuan ini tidak lepas dari kerja keras dan sinergi Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kemenag Sulsel yang terus berkomitmen memperkuat fungsi masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat literasi dan pembinaan masyarakat.
Selain menerima bantuan buku, para pengelola perpustakaan masjid juga akan mendapatkan pendampingan berupa sosialisasi dan bimbingan teknis secara daring. Dengan demikian, kualitas pengelolaan perpustakaan diharapkan semakin meningkat dan mampu menghadirkan layanan yang optimal bagi jamaah dan masyarakat sekitar.
“Ini adalah langkah nyata dalam mendekatkan literasi dengan masyarakat hingga ke pelosok desa. Semoga masjid semakin berperan sebagai pusat ilmu pengetahuan dan pencerahan, mendukung terwujudnya masyarakat Sulawesi Selatan yang religius, cerdas, dan berkarakter,” tutup Kakanwil.
Dengan bantuan ini, diharapkan perpustakaan masjid tidak hanya menjadi tempat penyimpanan buku, tetapi juga menjadi ruang inspirasi dan transformasi sosial, yang menyatukan fungsi spiritual dan intelektual demi kemajuan umat. (diah)