180 Orang Praktisi Pendidikan Agama Di Soppeng NGOPI Bareng Kakanwil Dan Anggota Komisi VIII DPR RI

Foto Kontributor
Adm Sulawesi Selatan

Kontributor

Rabu, 20 September 2023
...

Soppeng, HUMAS SULSEL - Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Selatan melalui Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) menggelar kegiatan NGOPI bareng bersama Kakanwil Khaeroni dan Anggota Komisi VIII DPR RI Samsu Niang di objek wisata Takae Highland, Kec. Donri Donri Kab. Soppeng, Selasa 19 September 2023.

Ngobrol Pendidikan Islam (NGOPI) yang dilaksanakan oleh Bidang PD Pontren ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam, sekaligus sebagai wadah untuk menyerap isu-isu aktual terkait dengan pendidikan Islam di Sulsel, khususnya di Kab. Soppeng.

Kabid PD Pontren, Mulyadi Idy dalam laporannya mengatakan, kegiatan NGOPI di Kab. Soppeng ini anggarannya bersumber dari DIPA Kemenag Sulsel, dan dilaksanakan dalam 2 angkatan, dimana masing-masing angkatan diikuti 90 peserta.

Pada kesempatan ini, Mulyadi Idy secara khusus menyampaikan apresiasinya atas atensi dan bantuan anggota Komisi VIII DPR RI Samsu Niang kepada Ponpes dan lembaga pendidikan di Sulsel.

"Pondok pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan di Sulsel ini mendapat perhatian yang cukup tinggi di tingkat pusat. Ini berkat bantuan dan perhatian Bapak Samsu Niang sebagai orang Sulsel," ucap Mulyadi.

"Salah satu program prioritas Gusmen adalah Kemandirian Pesantren,  dan alhamdulillah kita di Sulsel nomor 4 penerima bantuan inkubasi terbanyak se Indonesia. 44 Pondok mendapatkan bantuan itu, tentu ini juga berkat andil pak Samsu Niang," imbuhnya.

Diakhir laporannya, Mulyadi Idy
Berharap melalui kegiatan NGOPI, seluruh program Kemenag, khususnya pendidikan agama dan keagamaan dapat cepat sampai di semua stake holder maupun lapisan masyarakat.

Senada dengan Kabid Pontren, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Khaeroni dalam arahannya ketika membuka kegiatan NGOPI ini mengungkapkan apresiasinya atas sumbangsih Samsu Niang dalam membangun dan mengembangkan bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan di Sulsel.

"Jika bicara tentang pembangunan agama dan keagamaan secara nasional, lembaga yang selalu terkait langsung dalam  membuat Undang - undang serta melakukan pengawasan adalah DPR. Disitulah peran Bapak Samsu Niang sehingga banyak bantuan yang dapat kita dapatkan di Sulsel," tutur Khaeroni.

Kepada seluruh peserta NGOPI, Kakanwil Khaeroni berpesan agar senantiasa memiliki girah atau semangat dalam pengembangan pendidikan islam di Kab. Soppeng.

"Bapak ibu harus memiliki girah, semangat dalam mengembagkan Pendidikan Islam. Dan tentu ini juga  tidak lepas dari peran tokoh yang memiliki otoritas, tanggung jawab, dan kepedulian, yang mampu menjembati sinergitas antara eksekutif dan legislatif," pungkasnya.

Sementara itu, Samsu Niang dalam pemaparan materinya menerangkan bahwa dalam era aeopolitik asimetrik saat ini, banyak negara lain yang tidak ingin melihat negara Indonesia maju dan  berkembang.

"Negara lain tidak ingin melihat Indonesia maju, dan setidaknya ada 4 pendekatan yang mereka gunakan untuk menghancurkan negeri ini," bebernya.

Empat pendekatan itu, kata Samsu Niang adalah, 1. Narkoba, 2. Budaya, 3. Teknolgi Informasi dan 4. Agama. "Dengan Narkoba merekamengirim n sebanyak-banyaknya ke indonesia untuk menghancurkan generasi muda kita," katanya.

Kemudian Budaya, lanjut Samsu Niang, dimana budaya - budaya Barat dimasukkan, dan menganggap budaya lokal atau kearifan lokal kampungan.

Sementara dalam hal Teknologi Informasi, Samsu Niang menyebut bahwa di era digital dan global megatrend, serta cyber space sekarang ini, semua orang bisa mengakses informasi karena tidak ada hukum yg bisa mengatur kemajuan teknologi.

"Begitu massiv teknologi merecoki kita, olehnya itu para guru harus mengantisipasi, karena kalau kita tidak menguasai teknologi, maka kita akan ketinggalan jauh," ujarnya.

Pendekatan keempat yang paling diwanti-wanti Samsu Niang untuk diantisipasi adalah pendekatan melalui Agama karena menurutnya ini sangat berbahaya karena dapat mempolarisasi umat dalam aliran-aluran ekstrim dan berbahaya.

"Ini patut diantisipasi. Siapa fundingnya karena biasanya yang diberi bantuan akan ikut siapa yg memberi uang. Pendekatan agama akan mempetakonflikkan umat, maka say harap bapak ibu ikut berperan dalam mencegah ini," tandasnya. (AB)

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default