Evaluasi Kualitas Ibadah Lima Hari Terakhir Ramadhan, Siswa Putra MTs Darul Istiqamah Bulukumba Ikuti Kajian Subuh

Kontributor

Ponci,
(Kemenag Bulukumba) – Memasuki lima hari terakhir bulan suci Ramadhan, MTs
Darul Istiqamah Bulukumba menggelar Kajian Subuh bagi siswa putra sebagai
bentuk refleksi dan evaluasi kualitas ibadah yang telah dijalankan selama bulan
penuh berkah ini. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 25 Maret 2025, di
Pondok Pesantren Pakkusianta Al-Istiqamah, Borongpaoe Polewali, yang merupakan
tempat tinggal bagi para santri putra.
Pesantren
Ramadhan di MTs Darul Istiqamah Bulukumba telah berlangsung selama 20 hari, dan
hari ini menjadi hari terakhir rangkaian kegiatan tersebut. Kajian Subuh ini
dipimpin langsung oleh Ustadz Ridwan, pimpinan Pondok Pesantren Pakkusianta
Al-Istiqamah, yang juga menjadi pencerah dalam kajian tersebut.
Dalam
sambutannya, Ustadz Ridwan mengibaratkan bulan Ramadhan sebagai sekolah atau
jenjang pendidikan yang harus dijalani umat muslim agar menjadi insan yang
bertakwa. Ia mengajak para santri untuk memanfaatkan lima hari terakhir ini
dengan melakukan muhasabah diri serta menilai sejauh mana kualitas ibadah yang
telah mereka jalankan.
"Tentu
yang dapat menilai kualitas ibadah kita adalah diri sendiri dan Allah subhanahu
wa ta’ala. Oleh karena itu, anak-anakku dapat menerapkan self-observe learning
outcome, yaitu menilai diri sendiri. Dalam teori belajar, proses ini disebut
metakognisi, di mana seseorang memahami kualitas belajarnya dan mengetahui cara
memperbaikinya agar mencapai tujuan belajar," jelasnya.
Ustadz
Ridwan juga mengajak para santri untuk bertanya pada diri sendiri, apakah puasa
yang mereka jalankan sekadar formalitas atau benar-benar dilandasi dengan iman
dan keikhlasan mengharap ridha Allah.
Dalam
kajian ini, Ustadz Ridwan menyampaikan beberapa poin penting sebagai bahan
evaluasi bagi para santri, di antaranya, Pengendalian Diri, Kesabaran, Tadarus
Al-Qur’an, Qiyamullail dan Sedekah tujuannya agar siswa lebih memahami seberapa
besar kepedulian terhadap sesama, khususnya kepada mereka yang membutuhkan.
Dengan
memahami poin-poin ini, diharapkan para santri dapat melakukan introspeksi diri
dan meningkatkan kualitas ibadah mereka di hari-hari terakhir Ramadhan. Selama
sesi kajian, salah seorang siswa kelas VII, Adnan, mengajukan pertanyaan
menarik, "Ustadz, apakah membayar zakat, persiapan diri jelang Idul Fitri,
dan mudik spiritual termasuk amalan Ramadhan?"
Pada
kesempatan tersebut, Ustadz Ridwan memberikan penjelasan mendalam terkait Zakat
Fitrah yang merupakan kewajiban bagi setiap muslim, Persiapan Diri Menyambut
Idul Fitri dan Mudik Spiritual yang mengacu pada upaya seorang muslim untuk
membersihkan jiwanya sebelum Ramadhan berakhir, seperti melalui i’tikaf,
memperbanyak zikir, serta meningkatkan ibadah sunnah agar keluar dari bulan
Ramadhan dalam keadaan suci, layaknya bayi yang baru lahir.
Sebagai
bentuk komitmen dalam meningkatkan kualitas ibadah, para santri diberikan
lembaran evaluasi berisi rangkaian poin refleksi lima hari terakhir Ramadhan
yang disusun oleh Pembina, Ustadz Awal.
Kegiatan
kemudian diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Ridwan, dengan
harapan agar ibadah Ramadhan yang telah dijalankan dapat diterima oleh Allah
SWT serta menjadi bekal untuk terus meningkatkan ketakwaan di bulan-bulan
berikutnya.
"Semoga
Ramadhan kita kali ini menjadi lebih baik dari sebelumnya, dan semoga Allah
memberikan kita kesempatan untuk kembali bertemu dengan Ramadhan di tahun
mendatang dengan kualitas ibadah yang lebih baik," tutupnya. (Hnt)