“Kalau Guru Agama Tidak Bisa Menjadi Teladan, Maka Siapa Lagi?” – H. Irman

Kontributor

Makassar (Kemenag Makassar) — Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Makassar, H. Irman, menegaskan pentingnya keteladanan guru agama dalam membentuk karakter peserta didik dan menjaga marwah profesi sebagai pendidik.
“Kalau guru agama tidak bisa menjadi guru teladan, maka guru yang mana lagi yang akan menjadi contoh teladan di tengah-tengah kita?” tegas H. Irman.
Hal tersebut disampaikan saat membuka kegiatan Kick Off Hafalan Juz 30 dan Asesmen Lokal Tuntas Baca Al-Qur’an (TBQ) bagi guru Pendidikan Agama Islam se-Kota Makassar yang digelar dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H di Lapangan Indoor Kemenag Kota Makassar, Kamis (26/6/2025).
Kegiatan bertema Peaceful Muharram: Damai Bersama Manusia dan Alam ini dihadiri oleh Plt. Kasubbag TU, para Kasi dan Penyelenggara, Pengawas PAI, serta ratusan guru PAI dari jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK.
Dalam arahannya, H. Irman menekankan bahwa hafalan Juz 30 adalah bentuk integritas seorang guru agama. “Seluruh guru PAI harus hafal Juz 30. Tidak masuk akal jika guru agama tidak memiliki hafalan Al-Qur’an,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa program ini wajib diikuti oleh pengawas agar keteladanan dimulai dari pembina. “Mari kita bekerja ikhlas, menjaga etika, dan menjauhi hal-hal negatif. Guru agama adalah wajah pendidikan akhlak umat.”
Kegiatan diakhiri dengan salat berjamaah, doa, dan zikir bersama sebagai refleksi spiritual awal tahun baru Islam.