Kanwil Kemenag Dan Kanwil BPN Sulsel Jajaki Kerjasama Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf

Kontributor

Makassar
(Kemenag Sulsel) -- Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi
Selatan bersama Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Prov. Sulsel bersilaturahmi
guna menjajaki Kerjasama Dalam upaya mempercepat legalitas tanah wakaf dan
tempat ibadah di Sulsel.
Pertemuan ini
dihadiri langsung oleh Kakanwil Kemenag Sulsel H. Ali Yafid yang didampingi
Kabag TU dan Kakanwil BPN Sulsel R. Agus Marhendra beserta sejumlah pejabatnya tersebut
di ruang kerja Kakanwil Kemenag Sulsel, Jalan Nuri Makassar (Kamis, 13 Februari
2025)
Menurut H. Ali
Yafid, Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan khusus antara Kemenag
RI dan Kementerian ATR/BPN dalam menjalin sinergi antar kedua Lembaga dalam Program
pensertifikasian Tanah Wakaf, Sebab Sertifikat
memberikan kepastian hukum atas kepemilikan tanah. Sehingga, potensi konflik
dan sengketa tanah bisa dihindari.
Menurut Data
dari Kanwil BPN Sulsel, masih terdapat lebih seribuan Tanah Wakaf yang belum
bersertifikat, Sebagian besar didominasi oleh rumah Ibadah, karenanya proses
pensertifikasian harus segera dilakukan , khususnya dalam hal kelengkapan
berkas administrasi yang dibutuhkan, Ulas Kakanwil Kemenag Sulsel.
“Pensertfikasian
Tanah Wakaf diharapkan bisa memberikan dampak besar di Masyarakat, tidak hanya
meningkatkan jumlah sertifikat wakaf yang diterbitkan, namun juga meningkatkan
kerja sama antar dua kementerian dalam menjaga aset wakaf,” ujar Ali Yafid.
Selain itu,
Kakanwil Kemenag Sulsel juga berharap dari pertemuan ini, bisa segera
ditindaklanjuti dalam bentuk Penandatanganan Kerjasama (MoU) dengan Pihak
Kanwil BPN Sulsel yang tujuannya untuk memperkuat peran Kepala KUA sebagai
Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) serta melakukan pendataan terhadap
tempat ibadah dan objek Wakaf lainnya, yang nantinya akan dibantu oleh para
penyuluh agama yang bertugas di Desa-Desa di setiap Kecamatan.
Termasuk salah
satu yang bisa diupayakan adalah bagaimana kedua Lembaga ini bisa saling
support dalam menggencarkan Sosialisasi Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf dan
Tempat Ibadah di Sulsel, tambahnya.
"Dengan
adanya sertifikasi ini, kita berharap tanah wakaf dan tempat ibadah memiliki
kepastian hukum sesuai dengan peruntukannya. Ini penting agar tidak terjadi
sengketa di kemudian hari serta memastikan bahwa tanah yang sudah diwakafkan
benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan keagamaan dan sosial," ujar Ali
Yafid.
Kakanwil BPN
Sulsel R. Agus Marhendra pertemuan ini dapat menjadi langkah awal untuk lebih mempercepat
proses legalisasi tanah wakaf yang masih belum bersertifikat, khususnya Rumah
Ibadah
“Kita ingin
agar masyarakat merasa tenang dan nyaman dalam menjalankan ibadah, tanpa ada
kekhawatiran terkait status kepemilikan tanah tempat ibadah mereka,” jelas
Agus.
R. Agus juga berharap
melalui Kerjasama dan sinergi berkesinambungan ini nanti, prorgam sertifikasi
tanah wakaf dan tempat ibadah di Provinsi Sulawesi Selatan dapat berjalan lebih
lancar, Sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh umat beragama,"
tutupnya. (Wrd)