Kepala KUA Bontomarannu Paparkan Ciri Manusia Terbaik Di MT As Sohra 2 Mawang
Kontributor
Bontomarannu (Kemenag Gowa). Manusia adalah makhluk terbaik yang dilahirkan untuk menyeru kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar.
Potensi terbesar yang diberikan Tuhan kepada manusia yakni akal dan pikiran. Akal inilah yang mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Hal itu dituturkan Kepala KUA Bontomarannu, Solihin saat tampil menyampaikan materi dihadapan MT. As-Sohra 2 Mawang, Rabu (22/10/2025). Ia menjelaskan tentang perlunya manusia mempergunakan segala potensi yang diberikan Tuhan kepada jalan kebenaran.
Solihin mengutip hadits bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Akhlak jauh lebih penting daripada ilmu, banyak orang berilmu tapi minim akhlak dan kesopanan. Akhlak dan ilmu keduanya sangat penting dalam Islam. Namun, jika harus dibandingkan, akhlak memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam.
"Akhlak yang baik dapat membawa banyak manfaat, seperti, meningkatkan hubungan dengan Allah dan manusia, membawa kedamaian dan kebahagiaan dalam hidup, meningkatkan kepercayaan dan rasa hormat dari orang lain," urai Solihin.
Ditambahkannya, ilmu juga sangat penting dalam Islam, karena dengan ilmu, kita dapat memahami agama dan dunia dengan lebih baik. Mantan kepala KUA Parigi itu menambahkan, jika ilmu tidak diiringi dengan akhlak yang baik, maka ilmu tersebut dapat menjadi tidak bermanfaat atau bahkan berbahaya.
"Oleh karena itu, baik akhlak maupun ilmu keduanya sangat penting dan saling terkait. Namun, jika harus dibandingkan, akhlak yang baik lebih utama daripada ilmu yang tidak diiringi dengan akhlak yang baik," tuturnya disambut aplaus dari anggota majelis yang hadir.
Manusia terbaik versi Allah dan Rasul-Nya yaitu manusia yang senantiasa mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya kepada orang lain. Selain itu, manusia terbaik adalah orang yang mau mendalami ajaran agama dan mengajarkannya kepada orang lain.
"Kemudian manusia terbaik yakni manusia yang mampu memberi manfaat buat manusia yang lainnya. Dengan menjalankan prinsip-prinsip tersebut, kita dapat menjadi manusia terbaik versi Allah dan Rasul, serta meningkatkan kualitas hidup di dunia dan akhirat," pungkas Solihin.
Di akhir tausyiah, kepala KUA memberi waktu untuk sesi tanya jawab dan ditutup dengan doa yang sangat menyejukkan hati dan menambah keberkahan acara tersebut.(SOL/OH)