Makale, Tana Toraja — Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) MAN Tana Toraja menggelar kegiatan bertema “Fondasi ASN BerAKHLAK Menuju Layanan Publik Unggul, Pendidikan Ramah Anak, Kurikulum Berbasis Cinta, dan Pembelajaran Mendalam” di Aula Masjid Raya Makale, Sabtu, 20 September 2025.

Salah satu fokus utama adalah penguatan Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA) yang difasilitasi Dr. Musmuliadi, S.Ag., M.A., Kepala MAN 1 Soppeng sekaligus fasilitator nasional SRA. Ia dikenal berhasil membawa MAN 1 Soppeng meraih predikat SRA Terbaik Nasional 2018 dan SRA Terstandarisasi 2022.

Dalam paparannya, Musmuliadi menegaskan SRA bukan sekadar slogan, melainkan standar profesional yang menjamin keamanan fisik, psikologis, sosial, dan digital peserta didik. Ia memaparkan enam komponen kunci:

1. Kebijakan sekolah yang mendukung hak anak.
2. Pendidik dan tenaga kependidikan dengan pelatihan khusus.
3. Proses pembelajaran yang menyenangkan, interaktif, dan adaptif.
4. Sarana dan prasarana yang aman dan nyaman.
5. Partisipasi aktif siswa dalam keputusan dan aktivitas sekolah.
6. Dukungan orang tua dan komunitas secara nyata.

“Langkah kecil yang konsisten di kelas akan memberi dampak besar bagi keselamatan, motivasi, dan prestasi belajar,” ujar Musmuliadi. “Bahasa yang memuliakan, disiplin restoratif, dan dokumentasi kasus yang akuntabel menjadi wujud implementasi SRA karena Pendidikan bukan hanya soal ilmu, tetapi juga kasih sayang, kepedulian, dan penghargaan terhadap anak" Pungkas Alumni Pondok Pesantren As'adiyah itu.

Diketahui Program Satuan Pendidikan Ramah Anak merupakan bagian dari Asta Protas Menteri Agama RI dan Juga bagian dari Asta Cita Kepala Kantor Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Program ini dirancang untuk menciptakan lingkungan madrasah dan pesantren yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang anak secara holistik. Satuan Pendidikan Ramah Anak hadir untuk mencetak generasi muda yang berkarakter, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

MGMP sendiri merupakan forum profesional guru berdasarkan mata pelajaran yang mendorong kolaborasi, penyusunan perangkat ajar bersama, dan pengembangan strategi inovatif untuk peningkatan mutu pembelajaran. (Mus/afr)