Daerah

Lewat Inovasi Digital EWS, Kemenag Selayar Dorong KUA Jadi Garda Terdepan Jaga Kerukunan Umat

Foto Kontributor
HUMAS KEMENAG SELAYAR

Kontributor

Jumat, 05 September 2025
...

Benteng (Kemenag_Selayar)— Dalam upaya memperkuat peran Kantor Urusan Agama (KUA) sebagai garda terdepan dalam menjaga kerukunan umat beragama, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kepulauan Selayar menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Layanan Inovasi KUA Berbasis Digital dan Desain Kelembagaan KUA” di Aula Kemenag Selayar pada Kamis 4 September 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari penguatan Early Warning System (EWS), sebuah sistem digital yang berfungsi sebagai alat peringatan dini untuk mendeteksi potensi dan mencegah konflik sosial berdimensi keagamaan secara lebih cepat, tepat, dan terukur.

Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, Hartawati, membuka kegiatan dengan memaparkan bahwa EWS bukan sekadar sistem digital, melainkan bagian dari transformasi kelembagaan KUA yang berbasis inovasi dan teknologi informasi. Sistem ini telah melalui kajian akademik dan dilindungi secara hukum melalui Keputusan Menteri Agama Nomor 332 Tahun 2023 tentang Sistem Peringatan Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan. Dengan regulasi tersebut, Kementerian Agama memastikan bahwa EWS berjalan secara sistematis dan menjadi alat strategis dalam menjaga stabilitas kehidupan beragama di masyarakat.

Dalam sesi utama, Kepala Kantor Kemenag Selayar, Nur Aswar Badulu menyampaikan bahwa konflik sosial berbasis agama, radikalisme, hingga gesekan sosial-politik perlu diidentifikasi sejak dini. Ketika kita melihat lima tahun terakhir senantiasa terjadi tren peningkatan potensi konflik di berbagai daerah di wilayah Indonesia. Kondisi ini menjadi refleksi penting akan perlunya sistem deteksi dini yang bekerja efektif hingga ke tingkat akar rumput.

Sebagai respons atas kondisi tersebut, Kemenag Selayar akan membentuk Tim Deteksi Dini di tingkat kecamatan, desa, bahkan dusun. Selain itu, akan dibentuk pula tim relawan yang bertugas secara partisipatif dalam mendeteksi gejala konflik di masyarakat. Kepala Kantor juga menegaskan pentingnya pemetaan potensi keagamaan secara menyeluruh untuk mengetahui komposisi umat beragama di setiap wilayah. Dengan data yang akurat dan sistem pelaporan digital EWS yang terintegrasi, diharapkan respons penanganan konflik bisa dilakukan secara terarah dan cepat.

Antusiasme peserta yang terdiri dari para penyuluh agama dari kantor KUA se-Kabupaten Selayar terlihat dalam sesi diskusi yang berlangsung aktif. Perwakilan dari KUA Takabonerate, Pasilambena, Buki, hingga Bontomanai menyampaikan berbagai pertanyaan dan masukan, mulai dari teknis pengumpulan data lapangan, kesiapan SDM KUA dalam memanfaatkan sistem digital, hingga strategi memperkuat peran penyuluh agama dalam masyarakat. Diskusi ini mencerminkan tingginya komitmen para aparatur KUA dalam mendukung implementasi EWS sebagai bagian dari layanan publik berbasis teknologi.

Kegiatan ini menegaskan bahwa penguatan kelembagaan KUA tidak hanya menyangkut pelayanan administrasi keagamaan, tetapi juga mencakup upaya nyata menjaga kerukunan umat melalui deteksi konflik secara digital. Dengan sinergi antara regulasi, teknologi, dan partisipasi masyarakat, EWS diharapkan menjadi tonggak penting dalam menciptakan Selayar yang rukun, aman, dan toleran. (AS/Sy)

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default