Mazra’atul Akhirah Dan Ittihadiyah Tanreassona Tampil Di Expo Pesantren Wajo

Kontributor

Wajo, (Kemenag Pinrang) – Dua pesantren asal Kabupaten Pinrang ikut memeriahkan Expo Kemandirian Pesantren dalam rangkaian Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) 2025 di Kabupaten Wajo, Jumat (3/10/2025). Kehadiran mereka memperkaya ragam produk unggulan santri dari seluruh Indonesia.
Expo Kemandirian Pesantren MQKI 2025 di Kabupaten Wajo menghadirkan lebih dari 50 stan pameran produk santri dari berbagai daerah. Dari Kabupaten Pinrang, dua pesantren yakni Mazra’atul Akhirah Baramuli dan Pondok Pesantren Ittihadiyah Tanreassona turut serta memperkenalkan inovasi mereka.
Ponpes Ittihadiyah Tanreassona menampilkan produk sabun dan parfum hasil kreasi santri. Pesantren ini sebelumnya mendapatkan dukungan berupa alat produksi melalui program inkubasi sehingga mampu menghasilkan produk modern berbasis keterampilan kewirausahaan.
Berbeda dengan Ittihadiyah, Ponpes Mazra’atul Akhirah Baramuli mengandalkan Santri Mart sebagai unit koperasi yang menonjolkan aneka produk makanan ringan dan kerajinan tangan. Beberapa produk khas mereka antara lain Kelor Chip yang menjadi primadona pengunjung, serta beragam camilan kemasan modern seperti kerupuk pisang, rempeyek, abon, madu herbal, Milo Crunch, hingga Jagung Pedas.
Keberagaman produk tersebut menunjukkan semangat santri Pinrang dalam mengembangkan potensi lokal menjadi produk bernilai jual. Sebagai Pembina Expo Pesantren Kemenag Pinrang, Hj. Mudjahidah turut mendampingi langsung kedua pesantren. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi wadah strategis bagi santri untuk mengasah kreativitas sekaligus menumbuhkan jiwa mandiri.
Kepala Kantor Kemenag Pinrang, H. Irfan Daming, yang hadir meninjau stan pesantren, menyampaikan apresiasi besar atas partisipasi tersebut. “Expo ini membuktikan bahwa pesantren bukan hanya mencetak generasi berilmu dan berakhlak, tetapi juga mampu menghasilkan karya nyata yang bernilai ekonomi. Kehadiran pesantren Pinrang di MQKI menjadi kebanggaan tersendiri dan saya berharap produk-produk ini terus dikembangkan hingga bisa bersaing di pasar yang lebih luas,” ujarnya.
Partisipasi dua pesantren dari Pinrang menambah semarak expo yang menegaskan peran pesantren sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat. Produk-produk yang ditampilkan memperlihatkan kemandirian, kreativitas, dan semangat santri untuk berkontribusi di tengah masyarakat.
Expo kali ini juga menjadi momentum bagi pesantren untuk memperluas jaringan, memasarkan produk unggulan, serta membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak.
Kehadiran pesantren Pinrang di Expo Kemandirian MQKI 2025 Wajo menegaskan bahwa pesantren tidak hanya berperan dalam pendidikan dan dakwah, tetapi juga mampu menjadi motor penggerak ekonomi umat. Ke depan, diharapkan produk-produk santri semakin dikenal luas dan mampu menembus pasar regional hingga nasional. (FHR)