Dua Boccoe, (Kemenag Bone) – Setiap hari Rabu, Penyuluh Agama Islam dari KUA Dua Boccoe secara konsisten mengikuti webinar mingguan bertajuk D’Park (Diskusi Penguatan Aktor Resolusi Konflik) yang diselenggarakan oleh Subdit Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik, Direktorat Urais Kementerian Agama RI (BPKI Urais). Kegiatan ini merupakan salah satu wadah penguatan kapasitas para penyuluh dalam memahami dan menangani dinamika konflik keagamaan di tengah masyarakat.

Pada pelaksanaan D’Park ke-36 yang digelar pada Rabu, 6 Agustus 2025, para peserta mengikuti sesi diskusi secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting. Webinar ini diikuti oleh para alumni Aktor Resolusi Konflik (ARK) serta penyuluh agama Islam dari berbagai daerah di Indonesia. Dari KUA Dua Boccoe sendiri, terdapat empat penyuluh yang mengikuti secara aktif, yaitu Muh. Ashar, Muh. Rakib, Akmal, dan Firdaus.

Materi diskusi kali ini mengangkat topik “Manajemen Konflik dan Pembinaan Umat pada Wilayah Transmigrasi”. Acara menghadirkan keynote speaker H. Dedi Slamet Riyadi, M.Ag selaku Kepala Subdit Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik Keagamaan. Sementara itu, narasumber utama adalah Muh. Yusrang, salah seorang Aktor Resolusi Konflik dari Provinsi Sulawesi Barat. Adapun yang bertugas sebagai moderator adalah Moh. Rifa’i, Aktor Resolusi Konflik dari Provinsi Sulawesi Tengah.

Dalam pemaparannya, Muh. Yusrang mengulas pengalaman lapangannya dalam mendampingi masyarakat transmigrasi di wilayah Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat. Ia mengungkap berbagai tantangan pembinaan umat yang muncul akibat keberagaman etnis, budaya, dan Agama di wilayah tersebut. Hal ini menjadi sumber potensi konflik yang memerlukan pendekatan dialogis dan kultural berbasis kearifan lokal serta penguatan kapasitas tokoh agama setempat serta peran aktif kementerian Agama.

Diskusi berjalan interaktif dan dinamis dengan partisipasi aktif dari 143 peserta yang hadir, termasuk para penyuluh dari KUA Dua Boccoe. Para peserta turut memberikan pertanyaan dan pandangan.

Partisipasi rutin dalam D’Park menunjukkan komitmen para penyuluh agama Islam di KUA Dua Boccoe untuk terus meningkatkan kompetensi mereka dalam menangani persoalan umat, khususnya terkait isu-isu keagamaan yang berpotensi menimbulkan perpecahan sosial. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata bahwa transformasi digital dalam penyuluhan agama membuka ruang kolaborasi dan diskusi lintas daerah yang produktif dan konstruktif. (Ashar/Ahdi)