Bontomarannu (Kemenag Gowa) --  Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an An Nail Gowa menggelar Sholat Gerhana Bulan pada Senin dini hari (8/9/2025) di Masjid Jannatul Firdaus. 

Kegiatan ini diikuti oleh ratusan santri dan para pembina pondok sebagai bentuk pengamalan sunnah Rasulullah SAW serta refleksi spiritual atas fenomena alam yang penuh hikmah.

Bertindak sebagai khotib dalam pelaksanaan sholat tersebut adalah Direktur PPTQ An Nail, Ustaz Ahmad Aliudin, sementara posisi imam diamanahkan kepada Ustaz Muhammad Yasir. Suasana dini hari yang hening menjadi latar khusyuknya pelaksanaan ibadah ini, di mana para santri tampak antusias meski harus bangun lebih awal dari biasanya.

Dalam khutbahnya, Ustaz Ahmad Aliudin menyampaikan bahwa gerhana bukan sekadar peristiwa astronomi, melainkan momentum untuk memperkuat keimanan dan mengingat kebesaran Allah SWT. “Gerhana adalah tanda kekuasaan Allah. Ia mengingatkan kita untuk tidak lalai, agar senantiasa memperbanyak istighfar dan memperbaiki diri,” ujarnya penuh makna.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga semangat ibadah di tengah rutinitas pesantren. “Santri bukan hanya belajar ilmu, tapi juga membentuk jiwa yang peka terhadap tanda-tanda kebesaran Tuhan. Sholat gerhana ini adalah latihan kepekaan spiritual,” tambahnya.

Salah satu santri, Afif, turut membagikan pengalamannya mengikuti kegiatan tersebut. Kepada Humas Pondok, Ia mengaku merasa terharu bisa menyaksikan gerhana sambil bermunajat di masjid. “Saya merasa tenang dan bersyukur bisa ikut sholat gerhana. Rasanya seperti Allah sedang berbicara lewat langit,” ungkapnya dengan mata berbinar.

Menariknya, Alif juga berinisiatif membangunkan teman-temannya agar tidak melewatkan momen langka ini. Dengan penuh semangat, ia mengetuk pintu-pintu kamar santri dan mengajak mereka untuk segera bersiap. “Saya tidak ingin teman-teman kehilangan kesempatan ini. Kita harus saling mengingatkan dalam kebaikan,” tuturnya.

Kegiatan sholat gerhana ini menjadi bukti nyata bahwa PPTQ An Nail tidak hanya menanamkan ilmu, tetapi juga membentuk karakter santri yang peduli, bersemangat, dan berjiwa spiritual. Semoga semangat kebersamaan dan kesadaran akan kebesaran Allah terus tumbuh di hati para santri, menjadi cahaya dalam perjalanan mereka menuntut ilmu dan membangun masa depan.(NS/OH)