Semarak Maulid Di Pondok Pesantren As’adiyah Dapoko, Wakil Bupati Bantaeng Jadi Wakif Pertama Bawasda
Kontributor
Dapoko (Kemenag Bantaeng) - Angin sejuk pagi ini berhembus lembut menyapa halaman Pondok Pesantren As’adiyah Dapoko. Langit tampak teduh, matahari bersinar hangat tanpa terasa terik, seolah turut memberi berkah pada momen penuh cinta dan makna.
Di tengah suasana yang erat dengan kekeluargaan, para santri, guru, dan seluruh keluarga besar pesantren bahu membahu mempersiapkan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, sebuah perayaan yang bukan sekadar seremonial, tetapi juga wujud rasa syukur dan kerinduan kepada sosok teladan umat sepanjang masa, Sabtu (25/10).
Peringatan Maulid Nabi tahun ini mengangkat tema “Momentum Meneguhkan Jati Diri Santri Sebagai Pewaris Dakwah Rasulullah”, yang menggambarkan tekad kuat santri untuk terus meneladani semangat perjuangan dan nilai-nilai dakwah Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan modern.
Kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Darussa’adah Pondok Pesantren As’adiyah Dapoko ini berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan. Acara dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Kabupaten Bantaeng, H. Sahabuddin, bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Bantaeng, para donatur pesantren, orang tua santri, guru dan tenaga kependidikan, serta seluruh santri dan santriwati Pondok Pesantren As’adiyah Dapoko.
Turut hadir pula H. Syarief Hidayat Hasibu, Kepala KUA Kecamatan Bissappu yang hadir mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng, sebagai bentuk dukungan dan apresiasi atas kiprah pesantren dalam membina generasi berakhlak mulia di Kabupaten Bantaeng.
Dalam sambutannya, H. Sahabuddin menyampaikan apresiasi mendalam atas kiprah Pondok Pesantren As’adiyah Dapoko yang terus konsisten mencetak generasi religius, berakhlak, dan berdaya saing.
“Pemerintah hadir untuk kita semua. Salah satu upaya mereligiuskan masyarakat Bantaeng adalah melalui pendidikan di pondok pesantren. Harapan kita ada di pesantren, karena di sinilah dasar pendidikan dan nilai-nilai kehidupan ditanamkan. Banyak pejabat lahir dari pesantren, dan yang paling utama adalah bagaimana kita menjadi manusia yang berguna di tengah masyarakat. Semua itu diajarkan di pesantren,” ujar H. Sahabuddin.
Wakil Bupati juga menegaskan pentingnya sinergi antara pesantren dan pemerintah daerah dalam mendukung berbagai program pembangunan, termasuk program MBG (Makanan Bergizi) dan ketahanan pangan. Ia menilai bahwa konsep ketahanan pangan yang diterapkan dalam kurikulum madrasah merupakan langkah cerdas untuk menanamkan kemandirian serta tanggung jawab sosial bagi para santri.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Bantaeng H. Sahabuddin secara resmi meresmikan berdirinya BAWASDA (Badan Wakaf As’adiyah Dapoko) melalui pemukulan hadroh secara simbolis, didampingi oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren Ustad Baharuddin dan Pimpinan Pondok Pesantren As’adiyah Dapoko, Kiai Hamzah Israil. Momen peresmian ini disambut dengan ucapan syukur dari seluruh hadirin yang memenuhi Masjid Darussa’adah.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menilai kehadiran BAWASDA sebagai inovasi dan kreativitas yang luar biasa, menjadi wadah amal jariyah dan bentuk nyata kepedulian terhadap kemajuan pesantren. “Ini ide yang sangat baik. Saya berharap BAWASDA bisa terarah, terkelola dengan baik, dan menjadi contoh bagi lembaga lain. Semoga membawa berkah bagi seluruh civitas pesantren,” ucapnya.
Menariknya, pada kesempatan tersebut H. Sahabuddin juga menjadi wakif pertama dalam gerakan BAWASDA, sebagai bentuk dukungan nyata dan motivasi untuk kemajuan lembaga wakaf pesantren.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren As’adiyah Dapoko, Gurutta Kiai Hamzah Israil, dalam sambutannya menegaskan pentingnya sistem pengelolaan wakaf yang transparan, profesional, dan berorientasi akhirat. “Sistem BAWASDA ini kami rancang agar dana yang masuk benar-benar murni wakaf dan tidak diperuntukkan untuk hal lain. BAWASDA memiliki rekening tersendiri dan dikelola secara terarah. Ini adalah gagasan dan inovasi luar biasa demi investasi akhirat kita bersama,” ungkap Kiai Hamzah Israil.
Sebagai puncak acara, hikmah Maulid disampaikan oleh Gurutta H. Mir Alam Beddu, Guru Besar Ekologi Pertanian sekaligus Direktur Pascasarjana Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali. Dalam tausiyahnya, beliau menegaskan bahwa memperingati Maulid Nabi adalah ekspresi cinta kepada Rasulullah SAW, serta wujud kerinduan umat untuk meneladani akhlaknya dalam kehidupan nyata. “Peringatan maulid bukan hanya tradisi, tetapi refleksi cinta kepada Nabi. Saat ini, kita perlu melakukan rekonstruksi pendidikan agar tidak hanya mencetak manusia cerdas, tetapi juga berakhlak,” tutur Gurutta.
Beliau juga berpesan kepada seluruh santri dan santriwati untuk senantiasa menimba ilmu dengan sungguh-sungguh dan memperbaiki akhlak selama menimba ilmu di Pondok Pesantren As’adiyah Dapoko, karena akhlak yang baik adalah cerminan dari keberhasilan seorang penuntut ilmu.
Sebagai bentuk semarak kebahagiaan, panitia juga menggelar Lomba Kreasi Songkolo yang menambah keceriaan dan semangat kebersamaan di lingkungan pesantren.
Untuk kategori SMP-IT As’adiyah Dapoko, Juara I diraih oleh Kelas VII, Juara II oleh Kelas VIII A, dan Juara III oleh Kelas IX B. Untuk kategori Madrasah Tsanawiyah As’adiyah Dapoko, Juara I diraih oleh Kelas VII A, Juara II oleh Kelas VIII A, dan Juara III oleh Kelas VIII B. Sementara untuk tingkat Madrasah Aliyah As’adiyah Dapoko, Juara I berhasil diraih oleh Kelas X-3, Juara II oleh Kelas XII MIA 1, dan Juara III oleh Kelas XII IIS.
Kegiatan lomba ini menjadi simbol kreativitas dan semangat gotong royong para santri, sekaligus mempererat hubungan antar kelas dalam suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan.
Sebagai penutup, panitia pelaksana menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung suksesnya kegiatan ini, terutama kepada Pemerintah Kabupaten Bantaeng, Kementerian Agama, dan para donatur pesantren.
“Kami bersyukur kegiatan ini berjalan lancar dan penuh makna. Semoga semangat Maulid ini menambah kecintaan kita kepada Rasulullah SAW, memperkuat tali silaturahmi, serta menjadi inspirasi bagi santri untuk terus meneladani akhlak Nabi dalam kehidupan sehari-hari,” ujar salah satu panitia pelaksana.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini bukan hanya menjadi ajang refleksi spiritual, tetapi juga wujud nyata komitmen Pondok Pesantren As’adiyah Dapoko dalam membangun kemandirian, memperkuat nilai keumatan, serta melahirkan generasi penerus bangsa yang beriman, berilmu, dan beramal.(Umr)