Kemenag Bantaeng Ikuti Zoom Meeting Kick Off Dan Launching Logo MQK Internasional Ke-1, Kepala Kantor Sebut Pihaknya Siap Sukseskan Kegiatan

Kontributor

Bantaeng (Kemenag Bantaeng) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng turut ambil bagian dalam kegiatan Kick Off Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional ke-1 Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia secara daring melalui Zoom Meeting.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 8 Juli 2025 pukul 09.00 WIB dan diikuti secara serentak oleh seluruh unsur Kemenag se-Indonesia, termasuk jajaran struktural dan fungsional di lingkup Kantor Kemenag Bantaeng.
Bertempat di Aula Kantor Kemenag Bantaeng, kegiatan daring tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Bantaeng, H. Muhammad Ahmad Jailani, S.Ag., MA, yang didampingi oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Bantaeng, A. Harbiasari, BM Jailani. Turut hadir pula sejumlah pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Kantor Kemenag Bantaeng yang menyimak jalannya kegiatan secara khidmat.
MQK Internasional ke-1 ini merupakan ajang baru berskala global yang bertujuan memperluas jangkauan tradisi ilmiah pesantren serta memperkuat pemahaman keislaman klasik melalui kajian kitab kuning. Pelaksanaan kick off ini menjadi penanda dimulainya seluruh rangkaian kegiatan MQK tahun 2025.
Kepala Kantor Kemenag Bantaeng menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini dan berharap MQK Internasional dapat menjadi wadah pembentukan generasi santri yang tidak hanya religius tetapi juga berwawasan global.
“Ini adalah momentum penting dalam mengangkat literasi kitab kuning ke kancah internasional. Kemenag Bantaeng siap mendukung penuh kegiatan ini,” ujar H. Muhammad Ahmad Jailani.
Dengan semangat kolaboratif dan partisipasi aktif dari seluruh jajaran, Kantor Kemenag Bantaeng berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam penguatan pendidikan Islam, khususnya dalam lingkup pesantren.
Dalam rangkaian MQK Internasional tersebut, terdapat seleksi CBT MQKN Tahun 2025, yang mana Kabupaten Bantaeng berhasil mencatatkan prestasi gemilang dengan meloloskan dua peserta utama untuk melaju ke tahap seleksi lanjutan yang akan digelar pada bulan September 2025, sebagai penentu keikutsertaan di ajang MQKN tingkat nasional di Kabupaten Wajo.
Kedua peserta tersebut adalah: Aidh Al Abqary pada Cabang Majelis Fiqhi Putra dan Inayah Fadilah pada Cabang Majelis Nahwu Putri. Sementara itu Kabupaten Bantaeng telah mencatatkan prestasi dengan berhasil meloloskan 2 pesertanya ke tahap selanjutnya untuk mengikuti seleksi berikutnya pada bulan September mendatang sebagai penentuan untuk ikut MQKN di Wajo, yakni : AIDH AL ABQARY - Majelis Fiqhi Putra dan INAYAH FADILAH-Majelis Nahwu Putri.
Namun menurut penjelasan Kepala Seksi PD Pontren Kemenag Bantaeng, H. Abd. Halim Yakub, peluang peserta Bantaeng lainnya dapat menyusul 2 rekannya tersebut, karena berdasarkan informasi peserta juara 1 dari Kab. Enrekang pada cabang Majelis Tafsir Putra mengundurkan diri sehingga total santri Bantaeng yang akan melaju ke MQKN di Wajo dan Kab. Bantaeng berjumlah 3 orang dan ke-tiga2 nya berasal dari Ponpes DDI Mattoanging Bantaeng.
Dalam acara Kick Off & dan Launching Logo MQK ke-1 tahun 2025, Menteri Agama RI Prof. Nasaruddin Umar turut menyampaikan beberapa hal dalam sambutannya. Ia menekankan bahwa proses membaca kitab kuning atau turats tidak cukup dilakukan secara harfiah saja. Proses tersebut harus disertai dengan kesadaran penuh, konsentrasi, dan kontemplasi.
Selain itu, Menag Nasaruddin menjelaskan bahwa kompetisi ini tidak hanya sekadar menunjukkan kemampuan dalam membaca atau menulis dalam bahasa Arab.
“Kalau hanya menulis bahasa Arab, saya kira itu bukan esensi dari perlombaan ini. Yang kita harapkan adalah bagaimana peserta mampu menjiwai dan berdialog secara mendalam dengan kitab-kitab quras. Bacaan yang membuat dahi berkeringat itulah indikator bahwa seseorang betul-betul sedang menyelami ilmu,” ujarnya.
Pelaksanaan MQK ke-1 tahun 2025 dijadwalkan berlangsung pada 1-7 Oktober mendatang di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. (Mahdi)