Daerah

Selebrasi Kerukunan Lewat Budaya, Kakankemenag Sinjai Apresiasi Tradisi Ma’rimpa Salo’

Foto Kontributor
Arfain

Kontributor

Minggu, 12 Oktober 2025
...

Sinjai, (Kemenag Sinjai) --- Suasana Desa Bua, Kecamatan Tellulimpoe, tampak semarak pada Jumat siang (10/10/2025). Masyarakat berbondong-bondong memadati tepian Sungai Appareng untuk mengikuti Festival Budaya Pesisir Ma’rimpa Salo’, kegiatan tahunan bertema “Sinjai Berbudaya, Pariwisata Berjaya.”

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Sinjai melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, sebagai upaya melestarikan kearifan lokal dan mengembangkan potensi wisata daerah.

Ma’rimpa Salo’ sendiri merupakan tradisi turun-temurun masyarakat pesisir Sinjai, di mana warga bergotong royong menghalau ikan bersama di sungai sebagai simbol rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki yang melimpah. Tradisi ini juga menjadi pesta adat yang merekatkan kebersamaan dan memperkuat hubungan sosial di tengah masyarakat. Sejak tahun 2018, Ma’rimpa Salo’ telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Dalam suasana penuh keakraban itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sinjai, H. Faried Wajedi, turut hadir dan memberikan apresiasi atas pelaksanaan festival yang dinilainya sebagai bagian dari selebrasi kerukunan, sejalan dengan semangat Asta Aksi Kemenag Sulsel.

“Ma’rimpa Salo’ ini bukan sekadar pesta rakyat, tetapi selebrasi kerukunan yang mengajarkan banyak hal. Di dalamnya ada nilai syukur, kebersamaan, dan gotong royong — nilai-nilai yang juga menjadi inti ajaran agama,” ujar Faried.

Ia menegaskan, pelestarian budaya lokal seperti Ma’rimpa Salo’ perlu terus didorong karena menjadi ruang perjumpaan masyarakat yang memperkuat nilai-nilai harmoni.

“Ketika masyarakat bergembira bersama dalam suasana damai, itulah wujud nyata kerukunan. Inilah semangat Asta Aksi Kemenag Sulsel, khususnya pilar Selebrasi Kerukunan, yang kami hidupkan di Sinjai,” tambahnya.

Festival dibuka dengan tari Masseddi oleh Sanggar Seni Masse dan dihadiri perwakilan Gubernur Sulawesi Selatan melalui Kepala Bidang Pengembangan Kepariwisataan, Bupati Sinjai Hj. Ratnawati Arif, jajaran Forkopimda, serta OPD terkait termasuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisataan Sulsel.

Kepala KUA Kecamatan Tellulimpoe, Burhan, memimpin doa pembukaan yang berisi harapan agar kegiatan budaya ini mempererat persaudaraan dan menjaga persatuan masyarakat Kabupaten Sinjai.

Dalam sambutannya, Bupati Sinjai Hj. Ratnawati Arif menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal sebagai identitas dan kekuatan moral daerah.

“Kearifan lokal adalah warisan yang tak ternilai. Melestarikannya berarti menjaga martabat dan memperkuat rasa persaudaraan di tengah kemajuan zaman. Melalui festival ini, kita juga menggerakkan ekonomi kreatif dan pariwisata berbasis budaya,” tuturnya.

Selain prosesi adat Ma’rimpa Salo’, festival juga diramaikan dengan berbagai lomba, pameran, dan pelatihan ekonomi kreatif masyarakat, termasuk pelatihan pembuatan kopi lokal.

Bagi masyarakat Bua, Ma’rimpa Salo’ bukan sekadar tradisi, melainkan cermin rasa syukur dan harmoni antarwarga yang diwariskan lintas generasi. (S.R) 

Editor: Andi Baly

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default