Pendidik MIN 4 Bone Antusias Ikuti Seminar Kurikulum Cinta Dan Deep Learning

Kontributor

Watampone, (Kemenag Bone) - Semangat dan antusiasme tinggi ditunjukkan oleh para pendidik dari MIN 4 Bone saat mengikuti Seminar Kurikulum Cinta dan Deep Learning yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) Kementerian Agama Kabupaten Bone. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Masjid Agung Al-Markaz Kabupaten Bone, Senin (21/4/2025), dan diikuti oleh ratusan guru madrasah se-Kabupaten Bone.
Seminar ini dibuka secara
resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan,
H. Ali Yafid, yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya inovasi dalam
pembelajaran serta menanamkan nilai cinta dalam proses pendidikan. Ia
menekankan bahwa guru madrasah perlu terus mengembangkan diri agar mampu
menjawab tantangan zaman melalui pendekatan pembelajaran yang humanis dan
berorientasi pada pembentukan karakter.
Turut hadir dalam
kegiatan ini Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sulsel, H.
Wahyuddin Hakim, serta Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bone, H. Abdul Rafik.
Kedua pejabat tersebut memberikan dukungan penuh atas terselenggaranya seminar
yang dinilai sangat relevan dengan kebutuhan peningkatan kualitas guru madrasah
saat ini.
Dua narasumber utama
dalam seminar ini memberikan materi yang sangat inspiratif dan aplikatif. H.
Wahyuddin Hakim selaku Narasumber I membawakan materi tentang pentingnya deep
learning sebagai strategi pembelajaran mendalam yang menumbuhkan pemahaman
kritis, kreatif, dan kolaboratif. Sementara itu, Syamsuddin Rasyid, Sekjen
Pokjawasmad Nasional Kemenag RI, menyampaikan konsep Kurikulum Cinta yang bertujuan membentuk karakter peserta didik yang berintegritas, empatik,
dan cinta ilmu, demi mewujudkan madrasah berkelas dunia.
Para guru dari MIN 4 Bone
yang hadir merasa mendapatkan banyak wawasan baru dan inspirasi dari seminar
ini. Kepala MIN 4 Bone, Andi Irwan, menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini
sangat bermanfaat dalam meningkatkan kompetensi guru serta membekali mereka
dengan pendekatan pembelajaran yang lebih bermakna dan kontekstual. Ia berharap
semangat belajar dan berbagi ini terus tumbuh demi kemajuan pendidikan madrasah
di Tulang. (Ilham/Ahdi)