
Kepala Kantor
Visi - Misi
Visi :
Visi
“Kementerian Agama yang profesional dan andal dalam
membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong
royong”.
Makna dari Visi Kementerian Agama yaitu :
i.
Kementerian Agama yang profesional dan andal
adalah adalah Kementerian Agama didukung oleh ASN yang memiliki keahlian dan
keterampilan yang memerlukan kepandaian khusus serta dapat dapat dipercaya
dalam menghasilkan produk yang berkualitas di bidang agama dan pendidikan.
ii.
Yang dimaksud “dalam membangun masyarakat yang
saleh, moderat, cerdas dan unggul” adalah produk yang berupa masyarakat yang
taat dan sungguh-sungguh menjalankan ibadah, selalu menghindarkan perilaku atau
pengungkapan yang ekstrem dan berkecenderungan ke arah dimensi atau jalan
tengah, sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dan
sebagainya) dan tajam pikiran, serta lebih pandai dan cakap.
iii. Yang dimaksud “untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong” adalah bahwa masyarakat yang mempunyai ciri-ciri di atas akan memberikan kontribusi terhadap terwujudnya visi Presiden dan Wakil Presiden dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong.
Misi :
1. Meningkatkan Pemahaman Dan Pengamalan Ajaran Agama
2. Memantapkan Kerukunan Intra Dan Antar Umat Beragama
3. Menyediakan Pelayanan Kehidupan Beragama Yang Merata Dan
Berkualitas
4. Meningkatkan Pemanfaatan Dan Kualitas Pengelolaan Potensi
Ekonomi Keagamaan
5. Mewujudkan Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan Umrah Yang
Berkualitas Dan Akuntabel
6. Meningkatkan Akses Dan Kualitas Pendidikan Umum Berciri
Agama, Pendidikan Agama Pada Satuan Pendidikan Umum, Dan Pendidikan Keagamaan.
7. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Bersih,
Akuntabel, Dan Terpercaya
TUJUAN:
Untuk mencapai Misi Kementerian Agama telah menetapkan enam
tujuan sebagai berikut:
1. Peningkatan
kualitas umat beragama dalam menjalankan ibadah;
2. Penguatan kualitas
moderasi beragama dan kerukunan umat beragama;
3. Peningkatan umat
beragama yang menerima layanan keagamaan;
4. Peningkatan peserta
didik yang memperoleh layanan pendidikan berkualitas;
5. Peningkatan
lulusan pendidikan yang produktif dan memiliki daya saing komparatif;
6. Peningkatan budaya
birokrasi pemerintahan yang bersih, melayani dan responsif.
Sejarah
Sejarah kantor Kementerian Agama Kota Makassar
Sejarah Lahirnya Departemen Agama Republik Indonesia (RI)
tidak terpisahkan dari dasar Negara Repulik Indonesia yaitu pancasila dan
undang-undang dasar 1945 yang merupakan tuntutan rakyat Indonesia yang
religious.
Pada departemen agama itulah terlihat dengan jelas system
dan mekanisme ketatanegaraan Bangsa Indonesia, dimana Negara secara aktif dan
positif mengembangkan kehidupan beragama maupun tidak menjadi Negara demokrasi.
Pada saat setelah Negara kesatuan kita dinyatakan dalam
keadaan yang aman yang ditandai terjadinya peralihan Negara RIS menjadi RI pada
tahun 1950, maka pada pertengahan tahun 1951 (2 atau 3 bulan) pemberlakuan
undang-undang no.22 tahun 1946 (1 April 1951) untuk luar jawa dan Madura
tersebut, lahirlah Departemen Agama Kota Makassar dengan nama kantor urusan
agama kota besar Makassar yang beralamat jl. Karebosi kantor walikota Makassar
sekarang ini.
Masa ini disebut masa pembentukan dengan struktur organisasi
kantor Departemen Agama yang masih sangat sederhana yang lebih dominan mengarah
pada pelaksanaan tugas urusan penghuluan dan ibadah sosial.
Para pejabat pertama ketika itu adalah sebagai berikut: 1.
Kepala kantor :
1. Abdul Rahman Tahir
2. Sekertaris : AR. Munir
3. Bagian : Fahruddin HS
4. Bagian Ibadah Haji : Abdul Rahim
Selama masa pembentukan itu upaya sosialisasi, konsiliodasi
dan koordinasi senantiasa dilaksanakan berkat bantuan dan dukungan baik dari
pemerintah kota Makassar yang dijabat oleh walikota Ahmad Dara Saharuddin
maupun propinsi Sulawesi selatan yang dijabat oleh gubernur Sudiro.
Keberadaan kantor urusan Agama kota besar Makassar secara
deyure terjadi pada tahun 1952 setelah pindah ke kantor hadat tinggi (Kantor
Poltabes sekarang). Pada masa itu disebut masa konsilidasi yang ditandai dengan
terbentuknya beberapa bagian baru yaitu, bagian keuangan dan kepegawaian.
Bersamaan dengan tahun 1952 itu juga berdiri pada Kantor
Urusan Agama Kabupaten Makassar yang merupakan kantor perwakilan beberapa
daerah tingkat II dengan kepala kantor pertama adalah K.H.Muh. Husain Taba,
keberadaan kantor urusan agama kantor kabupaten ini hanya berlangsung dari
tahun 1956 s/d 1957 setelah dilebur menjadi 4 Kantor Urusan Agama Kabupaten
yaitu:
1. Kantor urusan agama Kabupaten Gowa 2. Kantor urusan agama
Kabupaten Jentak 3. Kantor urusan agama Kabupaten Maros 4. Kantor urusan agama
Kabupaten Pangkep
Seiring dengan itu pula pada tahun 1952 mulailah dibentuk
kantor urusan agama kecamatan yaitu:
1. Kantor urusan agama Kecamatan Maros dengan pejabat
pertama adalah K.H.Ali Mabhan Daeng Tojeng pada tahun 1952
2. Kantor urusan agama Kecamatan Makassar dengan pejabat
pertama adalah Baso Daeng Nangka pada tahun 1952
Setelah 3 tahun Abdul Rahman Tahir menjabat sebagai kepala
kantor yaitu sekitar tahun 1954 beliau dimutasi menjadi kepala jabatan urusan
agama propinsi
(JAURAP) dan sebagai pengganti beliau K.H. Husain Taba.
Dalam kebijakan kepemimpinan K.H Husain Taha terjadi pergeseran para pejabat
pembantu beliau yaitu jabatan sekretaris yang sebelumnya dipegang oleh AR.
Munir diganti oleh H. Zinuddin.
Demikian juga hanya jabatan kepenghuluan sebelumnya yang
sebelumnya dipegang oleh Fahruddin HS diganti oleh Abu Bakar tahu1956 kantor
urusan agama kota besar Makassar pindah ke jalan WR. Supratman dan berlangsung
sampai dengan tahun 1973
Masa jabatan K.H. Husain Taha berjalan selama 12 tahun dari
tahun 1954 s/d 1966 pada saat beliau memasuki punabakti (pensiun) kemudian
digantikan oleh M. Arsyad Daud pada awal tahun 1967 yang sebelumnya sebagai
kepala jabatan penerangan agama Islam
Para pejabat pembantu M. Arsyad Daud pada awal
kepemimpinannya ketika itu adalah:
1. Hamusta Ibrahim untuk jabatan sekretaris tata usaha.
2. Abu Bakar untuk jabatan kepenghuluan, kemudian menjadi
agama Islam. 3. Bakrie Wahid untuk jabatan kepala penerangan agama Islam.
4. Syafriel Suhaeli untuk jabatan kepala pendidikan agama
Islam.
Pada tahun 1968 setelah kurang lebih 1 tahun masa jabatan M.
Arsyad Daud melalui walikota H.M. Daeng Patompo atas nama pemerintah kota menerangkan
satu peristiwa sejarah berkenaan dengan dilaksanakan MTQ tingkat nasional
pertama di
Kota Makassar. Seiring dengan perkembangan dan perluasan
wilayah pemerintah Kota Madya Makassar ketika itu menjadikan sebagian Kabupaten
Gowa dan Kabupaten Maros khususnya di wilayah perbatasan dialihkan ke
pemerintah Kota Madya.
Ada 3 Kantor Agama (KUA) kecamatan peralihan dari Kabupaten
Gowa dan Maros, masing-masing yakni:
1. Kantor urusan agama Kecamatan Karuwisi yang berubah nama
kantor urusan agama Kecamatan Panakukang Kabupaten Gowa pada tahun 1967
dialihkan ke Kota Madya Ujung Pandang pada tahun 1972 dengan pejabat pertama
Ahmad Sembo.
2. Kantor urusan agama Kecamatan Tamalate Kabupaten Gowa
dialihkan ke Kota Madya Ujung Pandang pada tahun 1972 dengan pejabat pertama
Ahmad Sembo.
3. Kantor urusan agama (KUA) Kecamatan Biringkanaya
Kabupaten Maros dialihkan ke Kota Madya Ujung Pandang tahun 1972 dengan pejabat
pertama H.K. Usman.
Sejak urusan agama Islam dinyatakan berdiri dan penghuluan
berada dibawahnya, maka dibentuklah kantor Perwakilan Departemen (PERDEPAG)
sebagai cikal bakal lahirya seksi-seksi yang terdiri dari:
1. Penerangan agama Islam.
2. Pendidikan agama
Islam.
3. Urusan agama
Islam.
Keberadaan kantor perwakilan tersebut menghilangkan istilah
kantor urusan agama kota Makassar sebagai induk organisasi ketika itu dan
menjadikan M. Arsyad Daud kembali dilantik untuk kedua kalinya sebagai kantor
perwakilan. Sekitar tahun 1974 kantor perwakilan sempat berkantor di jalan
Gunung Batu Putih selama kurang lebih 1 tahun dan kemudian berpindah ke jalan
Nuri pada tahun 1975.
Berselang beberapa bulan berada di jalan nuri kembali M.
Arsyad Daud dilantik untuk ketiga kalinya sehubungan dengan adanya perubahan
nama kantor Perwakilan Departemen Agama menjadi Kantor Departemen Agama yang
merujuk kepada surat keputusan menteri nomor 18 tahun 1975 tentang susunan
organisasi dan tata kerja Departemen Agama (DEPAG) disempurnakan.
Masa jabatan H.M. Arsyad Daud berlangsung selama 19 tahun,
dari tahun 1967 s/d 1986 setelah memasuki masa pensiun.
Selama masa jabatan H.M. Arsyad Daud telah terjadi 5 kali
pergantian walikota Makassar masing-masing yaitu:
1. Walikota Arumpala.
2. Walikota H. Muh. Daeng Patompo.
3. Walikota H. Abustam.
4. Walikota H. Yance Raib.
5. Walikota H. Suwahyo.
Pengganti H.M. Arsyad Daud adalah H. Mahmuddin yang
sebelumnya beliau adalah kepala kantor departemen agama Kabupaten Sidrap. Masa
jabatan H. mahmuddin berlangsung selama 2 tahun dari tahun 1986 sampai tahun
1988.
Baik pada masa itu periode H.M Arsyad Daud maupun H.
mahmuddin orang paling banyak membantu keduanya dalam pelaksanaan tugas-tugas
administrasi kantor kepala sub. Bagian tata usaha adalah Drs. H. Muh. Arief, Ms
yang kemudian menduduki jabatan kepala kantor departemen agama mendapat tempat
perkantoran yang sudah permanen, yakni di jalan Rappocini Raya No. 223 yang
ditempati sekarang ini, telah terjadi pergantian beberapa kali pergantian
kepala kantor.
Adapun urusan pimpinan kepala Kantor Departemen Agama Kota
Makassar dijabat oleh Drs. H. Nurdin Baturante, M.Ag, terjadi perubahan
struktur organisasi Kantor Departemen Agama Kota dan Kabupaten diseluruh
Indonesia, termasuk Kantor Departemen Agama Kota Makassar.
Dengan mengacu pada KMA 373 tersebut, maka struktur
organisasi Kantor Kementerian Agama Kota Makassar sebagai berikut:
1. Kepala kantor
2. Kepala Sub. Bagian Tata Usaha
3. Kepala Seksi Urusan Haji dan Umrah
4. Kepala Seksi Urusan Agama Islam
5. Kepala Seksi Mapenda
6. Kepala Seksi Pekapontren
7. Penyelenggara Zakat dan Wakaf
Kemudian dengan KMA 373 itu pula KUA kecamatan yang dulunya
hanya II KUA, sekarang telah dimemarkan menjadi 14 KUA kecamatan dengan sususan
sebagai berikut:
1. KUA Kecamatan Mariso
2. KUA Kecamatan Mamajang
3. KUA Kecamatan Tamalate
4. KUA Kecamatan Rappocini
5. KUA Kecamatan Makassar
6. KUA Kecamatan Ujung Pandang
7. KUA Kecamatan Wajo
8. KUA Kecamatan Bontoala
9. KUA Kecamatan Ujung Tanah
10. KUA Kecamatan Tallo
11. KUA Kecamatan Panakkukang
12. KUA Kecamatan Biringkanaya
13. KUA Kecamatan Manggala
14. KUA Kecamatan Tamalanrea
Pada tanggal 1 januari 2010 Kantor Departemen Agama (DEPAG)
berubah menjadi Kantor Kementerian Agama (KEMENAG) diseluruh bagian Kota
Indonesia atas keputusan Menteri Agama
BERIKUT URUTAN KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAKASSAR SEJAK BERDIRINYA SAMPAI SEKARANG :
1. H.M. ARSYAD DAUD ( 1975-1986)
2. H. MAHMOEDDIN, BA ( 1986-1988)
3. DRS. H. MUHAMMAD ARIEF, MS ( 1989-1995)
4. DRS. H. M. SYUFRI TADJUDDIN ( 1995-1997)
5. DRS. H. BAHRI MAPPIASSE M.AG( 1997-1999)
6. DRS H. ARIFUDDIN JAILANI( 1999-2003)
7. DRS. H.NURDIN BATURANTE,M.AG ( 2003-2005)
8. DRS. H. ABD RAHIM MAS. P SANJATA, M.AG( 2005-2009)
9. DRS. H. ABDUL WAHID, SH., MH( 2009-2013)
10. H. ISMAN NURDIN,S.AG, M.H ( 2013-2016
11. H.MUHAMMAD NURHALIK (2016-2019)
12. DRS.H.M.ARSYAD AMBO TU, M.AG(2019-2022)
13.H.IRMAN, S.AG, M.SI( 2022 – SEKARANG)